Banjir Akibat Dampak Topan Gaemi Tewaskan 4 Orang di Hunan China

JAKARTA - Hujan deras dan banjir menewaskan empat orang dan mendorong evakuasi ribuan orang dari rumah-rumah di provinsi Hunan, China selatan, yang dilanda curah hujan tinggi sisa-sisa Topan Gaemi.

Hujan deras yang turun selama berhari-hari telah merusak tanggul dan bendungan besar, membanjiri sebagian besar lahan pertanian.

Dilansir Reuters, stasiun penyiaran negara CCTV mengatakan kementerian keuangan mengalokasikan dana sebesar 238 juta yuan (33 juta dollar AS) untuk pencegahan bencana dan bantuan pertanian.

Pakar cuaca menyebut hujan lebat dalam kondisi lembab akibat kombinasi monsun barat daya dan sistem awan luar dari Gaemi.

Di wilayah Zixing, cuaca ekstrem berdampak pada hampir 90.000 orang, merusak sekitar 1.400 rumah dan merusak sekitar 1.300 jalan, kata People's Daily di situsnya, dan memutus jaringan listrik ke beberapa desa.

Zixing menerima rekor curah hujan sejak Jumat pekan lalu akibat dampak Gaemi, dengan curah hujan 24 jam melebihi 645 mm (25,3 inci) di satu titik.

Hujan yang turun selama dua hari telah menaikkan permukaan sungai Juanshui, merusak tiga tanggul, kata kantor berita resmi Xinhua.

Sungai Juanshui mengalir ke Xiangjiang, anak sungai utama Sungai Yangtze, dan banjir mencapai rekor tertinggi di beberapa wilayah.

Sedangkan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan menghanyutkan rumah-rumah di Hunan, menewaskan 15 orang pada Minggu, 28 Juli

Hujan lebat juga melanda beberapa provinsi lain, sehingga mendorong pemerintah mengeluarkan peringatan dan mengaktifkan rencana darurat.

Pemerintah bertemu pekan lalu untuk membahas langkah-langkah yang lebih luas untuk mengatasi bencana alam. Tiongkok telah mengeluarkan dana bantuan bencana setidaknya sebesar 6,9 miliar yuan (951 juta dollar AS), berdasarkan perhitungan Reuters.