Lebanon Antisipasi Serangan Israel, Maskapai Royal Jordanian Batalkan Penerbangan ke Beirut

JAKARTA - Maskapai penerbangan Royal Jordanian membatalkan penerbangan ke Beirut pada Senin dan Selasa, lapor Jordanian Television.

Pihak maskapai mengatakan evaluasi terus dilakukan terkait penerbangan yang dijadwalkan pada Selasa, dilansir Reuters.

Penerbangan ke dan dari bandara Beirut dibatalkan atau ditunda pada Senin karena ketegangan meningkat antara Israel dan kelompok politik bersenjata Hizbullah setelah serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel menewaskan 12 anak-anak dan remaja.

Israel sebelumnya menyatakan ingin menghabisi Hizbullah tetapi tidak menyeret Timur Tengah ke dalam perang besar, kata dua pejabat Israel.

Lebanon bersiap menghadapi pembalasan setelah serangan roket yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada akhir pekan lalu.

Dua pejabat lainnya mengatakan Israel sedang mempersiapkan kemungkinan pertempuran beberapa hari setelah serangan roket pada Sabtu, 27 Juli, di lapangan olahraga di desa Druze.

Keempat pejabat tersebut, termasuk seorang pejabat senior pertahanan dan sumber diplomatik, berbicara tanpa menyebut nama dan tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang rencana pembalasan Israel.

“Perkiraannya respons ini tidak akan mengarah pada perang habis-habisan,” kata sumber diplomatik tersebut dilansir Reuters, Senin, 29 Juli.

"Itu bukan kepentingan kami saat ini,” imbuhnya.

Israel dan Amerika Serikat menyalahkan Hizbullah Lebanon atas serangan tersebut. Hizbullah membantah berperan apa pun.

Insiden ini menambah kekhawatiran permusuhan lintas batas selama berbulan-bulan antara Israel dan kelompok Lebanon yang didukung Iran dapat berubah menjadi perang yang lebih luas dan lebih merusak.

Pada Minggu, kabinet keamanan Israel memberi wewenang kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant untuk memutuskan cara dan waktu tanggapan terhadap serangan tersebut.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan tanggapan yang diberikan akan "terbatas tetapi signifikan".