Anak Usaha BPKH Siapkan Ribuan Hotel untuk Jemaah Haji, Datangkan Makanan Asal Indonesia
JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited menjalin kontrak kerja sama pengelolaan dua hotel di Arab Saudi untuk jemaah haji asal Indonesia.
Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono menjelaskan, anak usaha BPKH ini fokus pada penyediaan infrastruktur akomodasi, katering, dan transportasi yang nyaman bagi jemaah umrah dan haji.
Bahkan, BPKJ juga akan mendatangkan bahan makanan dari Indonesia.
“Misalnya kita punya satu hotel, BPKH Limited dapat mengelola hotel itu agar familiar seperti di indonesia demi kemudahan jemaah. Atau untuk katering, bumbunya kita datangkan dari tanah air sehingga rasanya cocok dengan lidah orang Indonesia,” kata Sidiq dalam keterangannya, Senin, 29 Juli.
Sidiq menyebut, selain sebagai kolaborator, BPKH Limited juga menawarkan diri menjadi agregator untuk membantu pemilik produk memasarkan produknya di Arab Saudi.
Namun, Ia menekankan BPKH tidak memosisikan diri sebagai kompetitor para ekosistem haji dan umrah yang telah ada.
“Jadi intinya kami sebagai vendor dan supplier. Bukan menjadi operator apalagi marketing travel, tidak sampai ke sana,” ungkap dia.
Dalam kerja sama pengelolaan hotel, BPKH Limited melakukan investasi dengan menyewa satu hotel penuh selama tiga tahun di Madinah, yaitu Anshar Golden Tulip Hotel.
Baca juga:
- Kremlin Tepis Spekulasi Rusia di Balik Sabotase Kereta Prancis
- AS Curiga Hasil Pemilu, Vladimir Putin Justru Selamati Maduro Kembali Jadi Presiden Venezuela
- Usai Sabotase Kereta, Instalasi Telekomunikasi Bouygues Telecom di Prancis Dirusak
- Direkrut Rusia untuk Perang Lawan Ukraina, Pria Asal India Tewas
Anshar Golden Tulip merupakan hotel bintang tiga yang memiliki 725 kamar dengan kapasitas 2.800 jemaah. Selain di Madinah, BPKH Limited mendapatkan penjatahan (allotment) kamar hotel di Makkah.
“Kami juga menandatangani kontrak untuk mendapatkan allotment 200 kamar di Hilton Convention Makkah. Ini hotel bintang lima yang berada sangat dekat dengan kawasan Masjidil Haram dengan daya tampung 600 hingga 700 jamaah,” ucap Sidiq.
Ia optimistis, investasi di Anshar Golden Tulip Madinah dan Hilton Convention Hotel Makkah akan memberi manfaat besar bagi pengelolaan dana haji.
“Kedua investasi ini, kami yakini, akan memberi profit yang jauh lebih tinggi dari instrumen investasi lain yang sudah dilakukan sebelumnya, dan seluruh keuntungan itu akan dikembalikan untuk memperbaiki layanan jamaah,” imbuhnya.