JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk disebutkan melanjutkan ekspansi usaha di 2023 dengan merambah penyedia jasa biaya kebutuhan hidup atau living cost bagi jemaah haji.
Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, langkah ini sejalan dengan amanah pemerintah melalui Kementerian Agama kepada perseroan.
“Tahun ini kami akan menangani living cost untuk jemaah haji embarkasi Bekasi dan Surabaya,” ujarnya dalam siaran pers hari ini, Rabu, 2 Mei.
Menurut Indra, kesempatan pengembangan bisnis yang diberikan oleh negara tidak lepas dari dukungan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang kini telah menjadi shareholders utama perseroan.
“Sudah seyogyanya kami melayani kebutuhan jemaah haji karena Bank Muamalat memiliki ikatan historis yang kuat dengan mereka. Apalagi saat ini Pemegang Saham Pengendali (PSP) adalah BPKH dengan porsi 82,6 persen,” tuturnya.
Indra menjelaskan, dalam proses pendirian Bank Muamalat tercatat turut melibatkan dana milik jemaah haji yang digunakan sebagai modal awal.
Oleh karena itu, sambung Indra, pihaknya memiliki tanggung jawab moral untuk melayani kebutuhan jemaah haji yang akan berangkat untuk beribadah ke Tanah Suci.
“Bank Muamalat bangga mendapatkan amanah ini. Kepercayaan yang diberikan sekaligus komitmen kami untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan ibadah haji,” tegas dia.
Sebagai informasi, perbankan syariah pertama di Indonesia tersebut juga bersinergi dengan BPKH dalam hal transparansi informasi terkait nilai manfaat dana haji yang disetor.
Aplikasi BPKH Virtual Account (BPKH VA) terhubung dengan aplikasi mobile banking Muamalat DIN secara antar server atau host-to-host.
BACA JUGA:
Melalui kerja sama ini, calon jemaah haji baik nasabah Bank Muamalat maupun non-nasabah dapat menggunakan Muamalat DIN untuk melihat nilai manfaat setoran haji terkini melalui menu Bank Haji.
Selain pengecekan nilai manfaat, dalam menu Bank Haji juga terdapat fitur pendaftaran dan pelunasan haji.