Jaringan Kereta Cepat Perancis Disabotase Jelang Pembukaan Olimpiade 2024

JAKARTA – Jaringan kereta dengan kecepatan tinggi atau dikenal dengan Train a Grande Vitesse (TGV) milik Perancis disabotase menjelang pembukaan Olimpiade Paris 2024.

Serangan itu menyebabkan kekacauan di jalur kereta tersibuk di negara tersebut. Ini terjadi hanya beberapa jam sebelum upacara pembukaan Olimpiade 2024 pada Jumat, 26 Juli 2024, pukul 19.45 malam waktu setempat.

Pelaku menjalankan aksi dengan merusak kotak sinyal di sepanjang jalur yang menghubungkan Paris dengan kota-kota, seperti Lille di utara, Bordeaux di barat, dan Strasbourg di timur. Beruntung, serangan lain di jalur Paris-Marseille berhasil digagalkan.

Sabotase ini membuat ratusan ribu orang terdampar di stasiun-stasiun kereta. Dua sumber keamanan mencurigai kelompok militan kiri garis keras atau aktivis lingkungan berada di balik aksi ini.

"Semuanya membuat kami yakin bahwa ini adalah tindakan kriminal," kata Menteri Transportasi, Patrice Vergriete, kepada para wartawan di Gare du Nord, seperti dikutip Reuters.

Tindakan yang mengacaukan jaringan kereta api ini otomatis menambah rasa khawatir menjelang upacara pembukaan Olimpiade 2024 yang akan berlangsung di jantung Kota Paris.

Menurut laporan, diperkirakan ada lebih dari 300 ribu penonton akan memadati tepi Sungai Seine saat para atlet berparade melewati jantung Kota Paris dengan armada perahu.

Pada saat ini perbaikan pun sedang dilakukan, tetapi gangguan diperkirakaan akan berlangsung hingga akhir pekan. Oleh karena itu, semua pelancong disarankan agar menunda perjalanan mereka.

"Serangan ini bukanlah sebuah kebetulan, ini adalah upaya untuk mengacaukan Perancis," kata Valerie Pecresse, Presiden Wilayah Paris, kepada para wartawan.

Perancis mengerahkan 45 ribu polisi, 10 ribu tentara, dan dua ribu agen keamanan swasta untuk mengamankan upacara pembukaan Olimpiade 2024.

Selain itu, penembak jitu pun disiagakan di atap-atap gedung. Mereka semua dibantu oleh pesawat tak berawak yang memantau dari udara.