JAKARTA - Kantor Kejaksaan Paris menyelidiki gangguan yang disengaja terhadap lalu lintas kereta api berkecepatan tinggi (TGV) yang bertepatan dengan upacara pembukaan Olimpiade Paris.
"Kantor Kejaksaan Paris sedang menyelidiki serangkaian kasus kerusakan yang disengaja terhadap fasilitas SNCF (Perusahaan Kereta Api Nasional Prancis) pada malam hari 25-26 Juli 2024 dalam kerangka yurisdiksi nasional untuk memerangi kejahatan terorganisasi," kata Kantor Kejaksaan Paris dilansir ANTARA dari Sputnik, Jumat, 26 Juli.
Penyelidikan tersebut dipicu oleh kerusakan properti yang dapat mengancam kepentingan nasional, upaya untuk mengganggu sistem pemrosesan data otomatis, dan tindakan konspirasi untuk melakukan pelanggaran tersebut, menurut pernyataan.
Pada saat yang sama, penyiar Prancis BFMTV melaporkan pihak berwenang sedang membentuk tim tanggap untuk menangani sabotase layanan kereta api berkecepatan tinggi.
Perdana Menteri Prancis yang akan lengser, Gabriel Attal, diperkirakan akan berpartisipasi dalam pertemuan Kementerian Transportasi di Paris.
Sementara itu, kereta api milik operator kereta api internasional Eurostar yang menghubungkan kota-kota Belanda dan Paris mengalami penundaan akibat layanan kereta api yang disabotase di Prancis.
BACA JUGA:
"Beberapa kereta api pada rute ini telah dibatalkan, tetapi banyak yang tetap beroperasi. Situasi ini terutama memengaruhi waktu tempuh, yang telah meningkat," kata layanan pendukung perusahaan Eurostar di Belanda kepada Kantor Berita Rusia.
Sekitar 800.000 penumpang diperkirakan akan terpengaruh oleh gangguan tersebut yang terjadi saat Prancis bersiap untuk upacara pembukaan Olimpiade Paris yang sangat dinantikan.
SNCF mengatakan sejumlah besar kereta harus dialihkan atau dibatalkan.