Stablecoin dalam Kripto: Pengertian dan Contohnya

JAKARTA - Stablecoin merupakan token digital yang nilainya dipatok pada aset lain, seperti komoditas atau mata uang fiat, untuk menstabilkan harganya. Dengan mempertahankan rasio 1:1 terhadap mata uang fiat tertentu, aset, atau komoditas, sebagian besar stablecoin berfungsi sebagai jembatan antara aset dunia nyata dan mata uang digital dengan merepresentasikannya sebagai token di blockchain. 

Karena cenderung dipatok pada aset yang relatif stabil, stablecoin telah menjadi cara paling populer bagi pengguna kripto untuk mentransfer nilai tanpa menghadapi volatilitas harga yang tinggi. Selain itu, stablecoin juga menjadi tempat penyimpanan nilai bagi pengguna kripto, memungkinkan mereka untuk menjaga modal mereka tetap di jaringan meskipun mereka tidak aktif di pasar.

Dengan membeli stablecoin yang didukung oleh mata uang fiat atau komoditas, pengguna terkadang juga memiliki opsi untuk menukarkannya dengan aset nyata jika mereka ingin melakukannya. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua stablecoin sepenuhnya didukung oleh aset dunia nyata, karena beberapa menggunakan kombinasi aset on-chain dan algoritma kontrak pintar untuk mempertahankan patokannya.

Contoh Stablecoin Populer

Berikut ini contoh stablecoin yang banyak diperdagangkan di bursa kripto baik exchanger luar negeri maupun dalam negeri.

  1. USDT Tether

USDT adalah stablecoin yang dikelola oleh Tether. Tether saat ini memegang jumlah cadangan yang sesuai dan menerbitkan jumlah stablecoin yang setara di jaringan. Sebagai pionir stablecoin yang didukung oleh fiat, Tether telah menjadi salah satu cara paling populer untuk menerbitkan stablecoin. 

Tether Limited, perusahaan di balik stablecoin Tether (USDT), menyatakan bahwa mereka memiliki cadangan yang setara dengan jumlah USDT yang beredar. Ini berarti setiap USDT yang diterbitkan didukung oleh satu dolar AS dalam cadangan perusahaan. Dengan mekanisme ini, Tether dapat mempertahankan stabilitas nilai USDT dan memberikan kepercayaan kepada pengguna bahwa mereka dapat menukar USDT mereka dengan dolar AS kapan saja.

  1. USDC Circle

USDC adalah stablecoin yang dikeluarkan oleh Circle, perusahaan teknologi keuangan yang bekerja sama dengan Coinbase dalam mengelola USDC. Setiap USDC didukung oleh satu dolar AS dalam cadangan yang terdiri dari uang tunai dan obligasi jangka pendek. USDC dikenal karena transparansinya, dengan laporan cadangan yang diaudit dan dipublikasikan secara rutin.

  1. DAI

DAI adalah stablecoin terdesentralisasi yang dikelola oleh MakerDAO, sebuah organisasi otonom terdesentralisasi di blockchain Ethereum. DAI dipatok pada dolar AS dan didukung oleh jaminan berlebih dari aset kripto seperti ETH dan BTC. Mekanisme likuidasi digunakan untuk menjaga stabilitas nilai DAI, sehingga tetap bernilai satu dolar AS.

  1. PYUSD (PayPal USD)

PYUSD adalah stablecoin yang diterbitkan oleh PayPal, salah satu perusahaan pembayaran terbesar di dunia. PYUSD dirancang untuk memudahkan transaksi digital dan perdagangan di ekosistem PayPal. Setiap PYUSD didukung oleh cadangan dolar AS, yang memungkinkan pengguna untuk menukarkannya dengan dolar AS kapan saja. Langkah ini menandai langkah besar PayPal dalam mengadopsi teknologi blockchain dan memperkuat posisinya dalam industri keuangan digital.