Presiden Biden: Suatu Kehormatan Bisa Melayani Bangsa Ini Selama lebih dari 50 Tahun
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kekaguman dirinya sekaligus suatu kehormatan bisa melayani negara itu selama lebih dari lima dekade.
Berpidato dari Ruang Oval, Gedung Putih, ini menjadi penampilan publik pertamanya usai diumumkan terinfeksi COVID-19 pekan lalu dan mengundurkan diri dari Pemilihan Presiden AS pada November mendatang.
"Rekan-rekan warga Amerika, merupakan suatu kehormatan dalam hidup saya untuk melayani bangsa ini selama lebih dari 50 tahun. Tidak ada tempat lain di dunia ini yang bisa membuat seorang anak yang gagap dari keluarga sederhana di Scranton, Pennsylvania, Claymont, Delaware, suatu hari nanti bisa duduk di belakang meja yang kokoh di Ruang Oval sebagai Presiden Amerika Serikat. Namun, di sinilah saya," kata Presiden Biden (81), melansir CNN 25 Juli.
"Itulah yang istimewa dari Amerika. Kita adalah bangsa yang penuh dengan janji dan kemungkinan, pemimpi dan pelaku, orang Amerika biasa yang melakukan hal-hal yang luar biasa," tambahnya.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, ia telah memberikan hati dan jiwanya kepada negara ini dan telah diberkati "jutaan kali lipat atas cinta dan dukungan rakyat Amerika."
Lebih lanjut petahana itu mengatakan, rakyat Amerika akan memiliki banyak pilihan dalam pemilihan presiden pada musim gugur ini:
"Amerika harus memilih antara maju atau mundur, antara harapan dan kebencian, antara persatuan dan perpecahan. Kita harus memutuskan: Apakah kita masih percaya pada kejujuran, kesopanan, rasa hormat? Kebebasan, keadilan dan demokrasi? Pada saat ini, kita dapat melihat mereka yang tidak kita setujui bukan sebagai musuh, tetapi sebagai sesama warga Amerika. Saya yakin saya tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini karena saya tahu Anda, rakyat Amerika, dan saya tahu ini: Kita adalah bangsa yang besar karena kita adalah orang-orang yang baik," urainya.
Baca juga:
- Mundur dari Pilpres AS, Joe Biden: Saya Menghormati Jabatan Ini, Tapi Lebih Cinta Negara Saya
- Prancis Tolak Masuk 5.000 Orang Jelang Olimpiade, 1.000 di antaranya Diduga Terkait Spionase hingga Ultra-kiri
- Pidato 1 Jam di Kongres AS, PM Israel Uraikan Garis Besar Gaza Pascaperang Tapi Tidak Sebut Negara Palestina
- UNRWA Sebut Anak-anak Gaza Menjadi Korban Penderitaan dan Kehilangan Masa Kanak-kanak
Lebih lanjut, Ia membingkai pemilu 2024 sebagai perjuangan untuk menyelamatkan demokrasi, mengatakan tidak ada yang bisa menghalangi.
"Saya yakin rekor saya sebagai presiden, kepemimpinan saya di dunia, visi saya untuk masa depan Amerika, semuanya layak untuk masa jabatan kedua. Tapi tidak ada, tidak ada yang bisa menghalangi untuk menyelamatkan demokrasi kita, termasuk ambisi pribadi," katanya.
"Jadi, saya telah memutuskan jalan terbaik ke depan adalah menyerahkan obor kepada generasi baru. Itulah cara terbaik untuk menyatukan bangsa kita," tambahnya.