Andy Murray Konfirmasi Pensiun setelah Olimpiade Paris 2024

JAKARTA - Andy Murray telah mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia tenis alias pensiun. Dia menegaskan bahwa Olimpiade Paris 2024 akan menjadi turnamen terakhirnya.

Pengumuman itu dibagikan di akun X pribadinya tiga hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang akan dilangsungkan pada 26 Juli 2024 waktu setempat.

Murray memutuskan gantung raket setelah meraih banyak gelar di tenis profesional. Dia merupakan satu-satunya petenis yang pernah memenangi dua medali emas tunggal putra Olimpiade.

Medali emas Olimpiade pertama bagi petenis berusia 37 tahun itu didapat di Olimpiade London 2012 setelah mengalahkan Roger Federer. Bahkan, pada edisi yang sama, ia meraih medali perak di nomor ganda campuran bersama Laura Robson.

Empat tahun kemudian di Olimpiad Rio de Janeiro 2016, Murray meraih medali emas keduanya di tunggal putra setelah menang atas Juan Martin del Potro, sebulan setelah memenangi tunggal putra di Wimbledon.

Raihan prestasi itu membuat Andy Murray masuk dalam Daftar Penghargaan Tahun Baru Ratu Elizabeth II pada 2016.

Sebelumnya, Murray diperkirakan akan mengundurkan diri dari tenis sebelum akhir tahun kalender, tepatnya di Wimbledon 2024 pada Juni.

Spekulasi tersebut muncul lantaran sejumlah masalah kebugaran yang diderita Murray.

Petenis Inggris Raya itu menjalani operasi pinggul arthroscopic pada 2018 setelah menderita nyeri pinggul selama sekitar satu dekade.

Ia juga menderita kista tulang belakang pada awal 2024 yang dioperasi sebelum tampil di Wimbledon 2024.

Kini, saat ia tidak hanya menghadapi Olimpiade terakhirnya, tapi juga turnamen tenis profesional pemungkasnya, tidak ada keraguan bahwa harapan Murray akan tertuju pada kesempatan terakhir untuk tampil layak naik podium.

Satu hal yang pasti, sambutan meriah akan diterima Murray di Paris. Dengan pertandingan terakhirnya di depan mata, para penggemar di seluruh dunia akan menantikan untuk memberikan penghargaan kepada pemain 37 tahun itu atas kariernya yang luar biasa.

Dave Haggerty, Presiden Federasi Tenis Internasional (ITF) dan anggota IOC, memuji Murray dalam pernyataannya menyusul pengumuman pemain tersebut.

"Sir Andy Murray telah menghayati dan menghirup nilai-nilai tenis sepanjang kariernya yang panjang, memperjuangkan kesetaraan dan membantu mengirimkan pesan bahwa olahraga kami adalah untuk semua orang."

"Kami tentu saja akan mengingat dua medali emas Olimpiade yang diraihnya, kemenangannya di Grand Slam, dan sikapnya yang pantang menyerah di lapangan."

"Kami juga akan mengingat kemenangannya di Piala Davis bersama Inggris pada 2015, membantu timnya meraih gelar untuk pertama kalinya sejak tahun 1936."

"Sementara babak indah dalam kariernya akan segera berakhir. Kami tahu bahwa kecintaan Sir Andy terhadap tenis akan membuatnya terus terlibat dalam membantu menumbuhkan dan mengembangkan olahraga ini secara global," ujar Dave Haggerty.

Andy Murray yang punya nama lengkap Andrew Barron Murray merupakan salah satu petenis top dunia. Dia pernah menduduki peringkat satu dunia pada 7 November 2016.

Dia meraih tiga gelar Grand Slam di nomor tunggal, dua di Wimbledon (2013 dan 2016) serta satu di US Open (2012).