Pendapat RAN soal Fenomena Anak-Anak yang Gemar Nyanyikan Lagu Dewasa

JAKARTA - Pilihan lagu yang tepat untuk didengar dan dinyanyikan anak-anak adalah hal yang penting. Namun, perkembangan dunia digital tidak bisa menghalangi mereka dari lagu-lagu yang belum seharusnya didengar.

Fenomena di TikTok dapat dijadikan salah satu contoh, dimana anak-anak bernyanyi dan menarikan lagu-lagu dari penyanyi dewasa yang sebagian besar berbicara mengenai kehidupan orang dewasa.

Menurut dua personel RAN, Nino dan Rayi, fenomena tersebut memang banyak ditemukan, namun sulit untuk menunjuk siapa yang bisa disalahkan.

“Ini bukan sekedar salah anak atau orang tuanya, atau salah pembawa lagunya,” kata Rayi saat ditemui di Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Juli.

“Mungkin kebetulan yang dirasakan adalah opsinya terbatas atau akses dan eksposur terhadap karya anak kurang terasa,” lanjut Rayi.

Menurutnya, tidak semua orang tua menyadari sebesar apa dampak dari lagu yang didengar anak-anak mereka. Harus ada penjelasan yang lebih komprehensif dan ketersediaan lagu anak juga harus terus diperjuangkan.

Sementara, Nino menghimbau bagi anak-anak untuk mau mendengar lagu yang memang diperuntukkan bagi anak-anak. Dia yakin ada masanya ketika kita bisa mendengar lagu orang dewasa.

“Menurut kami, seharusnya mereka menyanyikan lagu yang lebih cocok dengan usianya. Karena banyak diksi yang belum waktunya mereka dengan. Dengerin yang indah-indah aja dulu,” pungkas Nino.