Hitachi Vantara Soroti Apa yang Bisa Dipelajari Bisnis Soal Gangguan Blue Screen di Windows
JAKARTA - Pada tanggal 19 Juli, pemadaman TI global yang signifikan mengakibatkan gangguan yang meluas di berbagai sektor, sehingga berdampak pada bisnis, institusi, dan layanan penting.
Meskipun penyebabnya bukan serangan siber, Chief Technology Officer, APAC, Hitachi Vantara Matthew Hardman berkomentar bahwa kejadian ini bisa menjadi pengingat akan kerentanan di dunia digital.
Selain itu, Matthew juga mengatakan di mana kejadian ini menunjukkan bahwa organisasi belum tentu siap menghadapi gangguan yang terjadi pada proses bisnis inti.
“Hal ini menyoroti pentingnya perlindungan data dan ketahanan siber untuk memastikan pemulihan yang cepat dan kelangsungan bisnis,” kata Matthew dalam pernyataannya pada Selasa, 23 Juli.
Untuk itu, dia menyarankan bisnis dan pengguna untuk menerapkan infrastruktur yang kuat dengan kekekalan data, proses penerapan yang konsisten, dan ketahanan terhadap kegagalan yang tidak terduga sangatlah penting.
“Selain itu, bermitra dengan perusahaan infrastruktur cloud hybrid seperti Hitachi Vantara dapat membantu secara signifikan dalam membangun strategi ketahanan data yang komprehensif,” tambahnya.
Baca juga:
- Kegagalan Besar Microsoft: Apa yang Bisa Dipelajari untuk Mencegah Kejadian Berikutnya?
- Dampak Pembaruan CrowdStrike: 8,5 Juta Perangkat Windows Lumpuh
- Tegaskan Bukan Serangan Siber, CrowdStrike Percepat Pemulihan Sistem Windows yang Terdampak
- Microsoft Salahkan Komisi Eropa atas Bencana Global CrowdStrike
Gangguan ini menurut Matthew, dapat mengikis kepercayaan masyarakat, dan organisasi harus memprioritaskan pemulihan secepatnya ke keadaan normal.
“Namun peristiwa ini tidak boleh hanya menjadi upaya pemulihan namun menjadi katalisator perubahan positif. Sekaranglah waktunya untuk memastikan sistem Anda siap menghadapi hal-hal yang tidak terduga,” pungkasnya.