Menko Airlangga Ungkap Kekeringan dan Fluktuasi Harga Tantangan Sumsel ke Depan
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, kekeringan dan fluktuasi harga komoditas masih menjadi tantangan yang dihadapi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ke depan.
“Ke depan sejumlah tantangan masih akan dihadapi wilayah Provinsi Sumatera Selatan seperti kekeringan hingga fluktuasi harga komoditas,” kata Airlangga saat memimpin Leader’s Offsite Meeting (LOM) Kemenko Perekonomian di Kota Palembang, dikutip dari ANTARA, Senin, 22 Juli.
Untuk meredam tantangan tersebut, Airlangga menyampaikan, sejumlah arahan diantaranya memperkuat produksi pangan melalui optimalisasi infrastruktur pengairan, pemanfaatan program Kredit Usaha Rakyat (KUR), penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk menunjang konektivitas, hingga pemanfaatan investasi secara produktif.
“Saya berharap berbagai kebutuhan fiskal juga bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih inovatif termasuk kerja sama dengan perbankan, lembaga keuangan, maupun lembaga pembiayaan Pemerintah seperti PT SMI,” ujarnya.
Airlangga memberikan arahan terkait kondisi terkini perekonomian nasional dan global kepada seluruh jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Sebagai kontributor ekonomi terbesar ke-3 di Pulau Sumatera, kinerja pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan kuartal I-2024 mengalami pertumbuhan solid pada kisaran 5,6 persen secara tahunan (yoy) dan inflasi yang terkendali pada angka 2,48 persen (yoy) per Juni 2024.
Sejumlah indikator sosial Provinsi Sumatera Selatan juga menunjukkan perbaikan mulai dari tingkat ketimpangan per Maret 2024 sebesar 0,33 persen dan tingkat pengangguran terbuka per Februari 2024 sebesar 3,97 persen.
Baca juga:
Kendati demikian, menurutnya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan perlu untuk dapat mengatasi tingkat kemiskinan yang masih berada di atas angka nasional.
Ditopang oleh sektor pertambangan, industri, dan perdagangan, perekonomian Provinsi Sumatera Selatan dinilai akan kian menguat apabila diiringi dengan optimalisasi berbagai potensi tersebut.
“Salah satu upaya yang dapat ditempuh yakni melalui hilirisasi komoditas pertambangan dan pertanian untuk mendorong peningkatan nilai tambah yang berkelanjutan,” ucap Airlangga.