Nikel Masuk Simbara, Bos Antam Pede Tata Kelola Pertambangan jadi Lebih Mudah

JAKARTA - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) Nicolas D. Kanter buka suara terkait puncuran Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara antara Kementerian dan Lembaga (Simbara) untuk komoditas nikel dan timah yang dilakukan hari ini, Senin 22 Juli.

Nico, sapaan akrabnya, mengaku menyambut baik adanya sistem ini karena dinilai dapat mengintegrasikan sejumlah data sehingga menjadi lebih transpara

"Kalau saya, yang tadi Pak Luhut bilang kan, Bu Sri Mulyani kan bilang dengan adanya sistem integrasi seperti ini, data-datanya digital dan semuanya itu transparan, definitely kita ke depannya akan jauh lebih baik lagi," ujarnya saat ditemui media seusai peluncuran Simbara untuk komoditas Nikel dan Timah di Gedung Kementerian Keuangan, Senin 22 Juli.

Apalagi, kata dia, Simbara mengintegrasikan sejumlah layanan seperti penerimaan negara bukan pajak elektronik (e-PNBP), Minerba Online Monitoring System (MOMS) dan Modul Verifikasi Penjualan (MVP).

Dengan demikian, Nico menilai sistem ini akan memudahkan perusahaan karena proses perizinan bakal sederhana, transparan, dan bisa mencegah penyelewengan dalam prosesnya.

"Jadi setiap satu persyaratan yang dibuat susah dan uncertain akan kembali lagi ke orang. Jadi kalau dibuat syarat yang dibuat masuk ke data dan sistem itu terbuka dan transparan, saya rasa itu akan meminimalisir semua cobaan orang yang berusaha mengintervensi," sambung Nico.

Nico juga bilang, dengan terintegrasinya data dari sejumlah kementerian dan lembaga dapat mempermudah pemerintah dalam melihat data dan mempermudah terbitnya Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan.

"Jadi saya confident dan percaya sistem yang akan diciptakan mungkin ada perbaikan kecil-kecilan sana sini, tapi basicnya kita adalah digitalisasi membuat semua data masuk transparan," pungkas Nico.