Pencapaian Penting Satelit Aura Selama 20 Tahun Beroperasi
JAKARTA – Aura, satelit NASA yang dikembangkan untuk memantau Bumi telah mencapai usia 20 tahun. Selama menjalankan tugasnya, satelit ini memberikan dampak yang besar bagi penelitian dan ilmu terapan.
Banyak hal yang sudah Aura lakukan, mulai dari memantau lubang Ozon hingga mempelajari kualitas udara. Satelit ini juga berhasil mengungkapkan dampak dari berbagai peraturan lingkungan, kebakaran hutan, pandemi Covid-19, dan masih banyak lagi.
Aura ini telah membuka jalan bagi misi pembelajaran atmosfer lainnya, seperti Plankton, Aerosol, Cloud, ocean Ecosystem (PACE) dan Tropospheric Emissions: Monitoring of POllution (TEMPO). Untuk merayakan ulang tahun Aura yang ke-20 tahun, berikut ini beberapa pencapaian dari satelit tersebut.
- Bahan Kimia Pengaruhi Lapisan Ozon: Pada tahun 2018, para ilmuwan yang menggunakan data Aura berhasil membuktikan bahwa klorin memberikan dampak bagi lapisan ozon. Saat bahan kimia ini dilarang, kadar klorin di atmosfer menurun dan penipisan lapisan ozon berkurang.
- Melacak Kualitas Udara di Seluruh Negara: Indikator kualitas udara yang dibuat menggunakan data Aura menunjukkan tren polusi udara pada tahun 2005 hingga 2015. Dalam bentuk peta, terlihat bahwa AS, Jepang, dan Eropa mengalami peningkatan kualitas udara karena pengendalian emisi, sedangkan China dan India banyak polusi karena pertumbuhan ekonomi.
Baca juga:
- Melacak Pergerakan Polusi Udara: Satelit Aura membantu para ilmuwan dalam mengukur dan melacak polusi udara yang bergerak di seluruh dunia. Data dari instrumen pemantauan ozon milik Aura membantu NASA dalam mengidentifikasi penurunan nitrogen dioksida.
- Dampak Covid-19 Terhadap Lingkungan: Berdasarkan hasil pengamatan satelit Aura, pembatasan ekonomi dan sosial saat pandemi memberikan dampak positif bagi lingkungan. Selama pandemi, Aura melacak dampak Covid-19 di udara, tanah, air, dan iklim.
Masih banyak pencapaian Aura lainnya yang dicatat oleh NASA, seperti membuat peta global pertama untuk emisi vulkanik, membuktikan hubungan antara pembakaran gas dan polusi Arktik, memantau tingkat penipisan ozon, hingga memantau polusi kapal yang meninggalkan jejak di atmosfer.