Taiwan Pantau Aktivitas Militer China yang Dianggap Ancaman Stabilitas
JAKARTA - Taiwan mengamati dengan cermat militer China, yang menurut mereka merupakan ancaman yang semakin meningkat di wilayah tersebut.
Sejumlah pesawat tempur China melintas di dekat pulau itu untuk bergabung dalam latihan dengan kapal induk Shandong Tiongkok di Pasifik.
Latihan militer China ini bertepatan dengan pertemuan puncak NATO di Washington, di mana rancangan komunike menyatakan Tiongkok telah menjadi faktor penentu dalam upaya perang Rusia di Ukraina dan Beijing terus menimbulkan tantangan sistemik terhadap Eropa dan keamanan.
Shandong melintas di dekat Filipina dalam perjalanannya menuju latihan di Pasifik, kata menteri pertahanan Taiwan pada hari Rabu.
Dalam pembaruan harian mengenai aktivitas militer Tiongkok selama 24 jam terakhir, yang dirilis pada Kamis, 11 Juli, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya telah mendeteksi 66 pesawat militer Tiongkok di sekitar pulau itu.
Dari jumlah tersebut, 39 di antaranya melintas ke selatan dan tenggara Taiwan, kata kementerian tersebut. Pada hari Rabu, kementerian mengatakan telah mendeteksi 36 pesawat menuju Pasifik Barat untuk melakukan latihan di Shandong.
Kementerian Pertahanan Taiwan merilis dua gambar, gambar hitam-putih buram dari pesawat tempur J-16 China dan gambar berwarna dari pesawat pengebom H-6 berkemampuan nuklir, yang dikatakan diambil baru-baru ini.
“Militer memiliki pemahaman rinci tentang aktivitas di laut dan perairan sekitar Selat Taiwan, termasuk pesawat dan kapal Komunis Tiongkok,” kata juru bicara kementerian Sun Li-fang.
Pasukan Taiwan telah melacak dua pesawat tempur Tiongkok yang difoto, katanya.
Kementerian Pertahanan Tiongkok belum menanggapi permintaan komentar mengenai aktivitas Shandong.
Berbicara kepada para perwira militer di Taipei, Presiden Lai Ching-te mengatakan dia akan terus memperkuat pertahanan pulau itu.
“Ancaman Komunis Tiongkok terhadap stabilitas regional terus meningkat, dan intrusi zona abu-abu ke Selat Taiwan dan sekitarnya juga meningkat dari hari ke hari, yang merupakan tantangan bersama terhadap demokrasi global,” katanya.