Sprinter Suriname Issamade Asinga Gugat Gatorade Terkait Sanksi Doping

JAKARTA - Sprinter asal Suriname, Issamade Asinga, mengajukan gugatan terhadap Perusahaan Gatorade pada Rabu, 10 Juli. Dalam gugatannya, Asinga mengklaim bahwa sanksi doping yang diterimanya baru-baru ini disebabkan oleh konsumsi "recovery gummies" yang terkontaminasi dan diproduksi serta disediakan oleh Gatorade.

Athletics Integrity Unit (AIU) memberikan sanksi larangan bertanding selama empat tahun kepada Asinga yang berusia 19 tahun pada bulan Mei. Akibatnya, dua medali emas Kejuaraan Amerika Selatan dan rekor dunia 100 meter di bawah usia 20 tahun miliknya dicabut.

Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan federal Manhattan, Asinga menyatakan bahwa Gatorade memberinya gummies tersebut setahun yang lalu dengan kemasan yang menyatakan bahwa produk tersebut "NSF Certified for Sport" dan bebas dari zat terlarang.

Namun, gugatan tersebut menyebutkan bahwa gummies tersebut tidak memiliki sertifikasi tersebut dan malah "diproduksi dengan proses manufaktur yang buruk serta terkontaminasi dengan sejumlah kecil obat peningkat kinerja yang ilegal."

NSF adalah organisasi non-pemerintah independen yang berbasis di Michigan yang mengesahkan produk bebas dari zat yang dilarang oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA).

Dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Reuters, Gatorade menyatakan, "Produk yang dimaksud sepenuhnya aman dan klaim yang diajukan adalah tidak benar. Produk Gatorade mematuhi FDA dan aman untuk dikonsumsi oleh atlet, yang telah divalidasi oleh temuan investigasi Athletics Integrity Unit."

Gatorade juga menyebutkan bahwa mereka sepenuhnya mematuhi investigasi AIU, termasuk menyertakan bukti yang diterima oleh AIU bahwa gummies tidak terkontaminasi dengan zat terlarang dalam putusan awal mereka.

Asinga juga mengklaim bahwa Gatorade menyediakan botol tertutup dari lot gummies yang berbeda kepada AIU, "menciptakan kesan palsu bahwa pengujian contoh ini relevan dengan kasus Issam."

Gatorade menyatakan bahwa mereka memberikan wadah tertutup gummies dari lot yang sama setelah putusan AIU dan bahwa sampel tersebut dinyatakan negatif.

Asinga berpendapat dalam gugatannya bahwa obat terlarang yang dikenal sebagai cardarine tidak akan terdeteksi setelah jangka waktu yang lama. Pelari cepat ini tidak berkompetisi sejak ia diberi sanksi sementara sebelum Kejuaraan Dunia tahun lalu di Budapest dan kini sedang menuntut ganti rugi ekonomi atas pendapatan yang hilang, peluang beasiswa, dan pendapatan masa depan.