Kemenperin soal Pembangunan Pabrik BYD di Indonesia: Mereka Sudah Beli Lahan
JAKARTA - Raksasa otomotif asal China, BYD, telah menyelesaikan pembangunan pabriknya di Thailand. Hal ini pun menandai tonggak sejarah dalam ekspansi ke pasar luar negeri.
Mengutip dari laman CNevpost, Kamis, 4 Juli, BYD resmi memasuki pasar Thailand pada 2022 dan kini memiliki pangsa pasar sebesar 41 persen untuk kendaraan ramah lingkungan di negara tersebut.
"Sejak Januari 2023, BYD telah menduduki peringkat teratas sebagai kendaraan energi baru (NEV) terlaris di Thailand selama 18 bulan berturut-turut dan memiliki tingkat pengakuan yang tinggi di negara ini," ujar Kepala Eksekutif BYD, Wang Chuanfu.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 150.000 kendaraan dan merupakan pabrik mobil penumpang luar negeri pertama yang sepenuhnya dimiliki oleh BYD. Tiga model akan diproduksi di pabrik ini, yaitu Dolphin dan Seal serba listrik serta Atto 3, yang juga telah diluncurkan di Indonesia pada awal tahun lalu.
Selain memproduksi mobil listrik murni, BYD Thailand juga berencana memproduksi Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), termasuk model Sea Lion atau yang dikenal sebagai Song Plus DM-i di China.
Lantas, kapan pembangunan pabrik BYD di Indonesia?
Merespons hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut bahwa BYD telah menyatakan komitmennya untuk membangun pabrik di Tanah Air.
"Kalau dia (BYD) sebenarnya sudah komitmen di Indonesia (membangun pabrik), sudah membeli lahan untuk industri dan dia juga sudah menaruh jaminan untuk mendatangkan mobilnya ke Indonesia. Itu ucapannya (Menteri) BKPM, kami sudah menjalankan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Trasnportasi dan Elektronika (ILMATE) Putu Juli Ardika ditemui usai diskusi media tentang Solusi Mengatasi Stagnasi Pasar Mobil di kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu, 10 Juli.
Putu juga memastikan bahwa BYD akan segera memproduksi mobilnya di Tanah Air. "Bakal produksi di Indonesia, jangan khawatir. Kami agak telat saja dikit," katanya.
Baca juga:
Menurutnya, saat ini Kementerian Perindustrian tengah melakukan harmonisasi aturan yang lebih pro bisnis dibandingkan Thailand. Sehingga, pengembangan otomotif di Indonesia lebih menarik
"Apalagi, nanti kami lakukan harmonisasi dan membuat aturan kami lebih pro bisnis daripada Thailand. Kami berkeyakinan Indonesia akan menjadi basis pengembangan otomotif," tuturnya.
Meski begitu, Putu masih belum bisa memberikan informasi lebih lanjut kapan BYD akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik pertamanya di Tanah Air.
"Nanti kami lihat perkembangannya," imbuhnya.