Hamas Tunggu Tanggapan Israel Soal Usulan Gencatan Senjata Terbaru saat Korban Tewas di Gaza Capai 38.153 Jiwa
JAKARTA - Kelompok militan Palestina Hamas sedang menunggu tanggapan dari Israel atas usulan gencatan senjatanya, kata dua pejabat dari kelompok tersebut itu pada Hari Minggu, lima hari setelah menerima bagian penting dari rencana Amerika Serikat guna mengakhiri perang yang telah berlangsung selama sembilan bulan di Gaza.
"Kami telah menyerahkan tanggapan kami kepada para mediator dan sedang menunggu tanggapan pendudukan," salah satu dari dua pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, seperti dikutip 8 Juli.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan untuk mengadakan konsultasi pada Hari Minggu mengenai langkah selanjutnya dalam negosiasi rencana tiga fase yang diajukan pada bulan Mei oleh Presiden AS Joe Biden dan sedang dimediasi oleh Qatar dan Mesir.
Rencana ini bertujuan untuk mengakhiri perang dan membebaskan sekitar 120 sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Pejabat Palestina lainnya, yang mengetahui tentang pertimbangan gencatan senjata, mengatakan Israel sedang berunding dengan Qatar.
"Mereka telah berdiskusi dengan Hamas mengenai tanggapan mereka dan mereka berjanji akan memberikan tanggapan Israel dalam beberapa hari," kata pejabat tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada Reuters pada hari Minggu.
PM Netanyahu sendiri mengatakan, negosiasi akan dilanjutkan minggu ini tetapi belum memberikan jadwal yang terperinci.
Hamas diketahui telah mencabut tuntutan utama agar Israel terlebih dahulu berkomitmen pada gencatan senjata permanen sebelum menandatangani perjanjian.
Sebaliknya, Hamas mengatakan akan mengizinkan negosiasi untuk mencapai hal itu selama fase pertama yang berlangsung selama enam minggu, kata seorang sumber Hamas kepada Reuters pada Hari Sabtu dengan syarat anonim karena pembicaraan tersebut bersifat tertutup.
Baca juga:
- Prihatin Perintah Evakuasi Israel di Khan Younis Gaza, Uni Eropa: Memperburuk Situasi Kemanusiaan
- Presiden Ruto Janji Pangkas Anggaran Kantor Ibu Negara hingga Perjalanan Dinas Usai Kenya Dilanda Protes
- Presiden Erdogan: Turki akan Selalu Mengulurkan Tangan Persahabatan kepada Suriah
- Pidato Pertama Sebagai Perdana Menteri, Starmer Janji Arahkan Inggris ke 'Perairan yang Lebih Tenang'
Seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya perdamaian mengatakan, usulan tersebut dapat mengarah pada perjanjian kerangka kerja jika diterima oleh Israel dan akan mengakhiri perang.
Terpisah, sedikitnya 55 warga Palestina tewas dan 123 lainnya luka-luka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir, menurut sumber-sumber medis Hari Minggu, dikutip dari WAFA.
Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi, jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 38.153 orang, sementara 87.828 lainnya luka-luka, dengan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.