Mas Gibran Sebut Solo Kota Layak Huni: Janji Geber Infrastruktur, Tertibkan Pengemis dan PKL Hingga Baliho

SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Teguh Prakosa memiliki 8 Program Prioritas (Quick Wins) selama 5 tahun kepemimpinan. Masing-masing program akan dibahas bersama dinas terkait sejak 15-18 Maret di Ruang Rapat Manganti Praja.

Salah satu program yang dibahas pada hari ketiga rapat Rabu, 17 Maret kemarin adalah tata ruang infrastruktur serta investasi kebudayaan. Gibran menyebutkan, Surakarta harus bertambah tingkat kenyamanan dan kelayakan agar layak ditempati. Caranya adalah melakukan pembenahan tata ruang kota serta pendukungnya.

"Tata ruang infrastruktur sangat esensial karena Kota Surakarta dinilai paling layak huni. Bagaimana kita mengelola semuanya. Kita, ke depan mesti mampu menyempurnakan sarana, prasarana dan infrastruktur yang kita punyai,” tegas Gibran dilansir dari laman website surakarta.go.id, Kamis, 18 Maret.

Bagi Wakil Wali Kota, penataan ruang dan infrastruktur Surakarta harus memiliki koordinasi yang jelas. Sehingga masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa fokus dan saling bersinergi.

Pembenahan kawasan budaya dan pariwisata, penertiban pedagang kaki lima dan pemeliharaan ketentraman ketertiban serta keindahan kota merupakan jalan untuk mendukung program tersebut.

Kepala Bappeda Surakarta, Tulus Widayat menjelaskan, perwajahan kota, penataan jalan, jembatan dan fasilitas umum serta fisik cagar budaya menjadi wewenang DPUPR.

Satpol PP bertugas menegakkan Perda, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat seperti penertiban baliho, menegakkan protokol kesehatan di tempat publik dan membantu mengamankan Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT).

Sementara, Dinas Sosial mengurusi penanganan PGOT yang sering menambah kekumuhan Kota Surakarta. Damkar mendukung sarana prasarana strategis budaya pariwisata dengan koordinasi pemasangan alat pemadam kebakaran di hotel, rumah makan dan pasar serta tempat publik lain.

“Terkait keamanan dan kenyamanan 30 hotel di solo. 25 hotel sudah kita cek. Apakah alat pemadam, kebakaran portable masih layak. 407 sekolah dan 1099 tempat ibadah kita amankan, pun 693 toko, 20 perbankan, 51 pabrik, 11 SPBU dan 38 pasar tradisional dan 16 pasar modern,” tutur Tarso dari Damkar.

Ketersediaan 103 hidran ditunjang dengan 3 pos Pemadam Kebakaran akan ditambah pada 2022 untuk Surakarta bagian barat dan utara. Gibran menanggapi soal keberadaan hydran yang harus yg dipastikan sprinkle berfungsi dengan baik. 

“Cek lagi sprinkle hydran harus jalan, baliho ditertibkan lagi. Saya minta personil Satpol PP dan Linmas perempuan di lokasi pariwisata, publik supaya Solo semakin ramah dan melayani siapa saja,” Katanya.

Beberapa program prioritas yang hendak dicapai Gibran-Teguh adalah pemulihan ekonomi dengan bangkit dari pandemi COVID-19 dan menjaga daya beli masyarakat dan kesehatan. 

Selanjutnya, program Penggalian Sumber Pendapatan, Pendapatan Daerah dan Pembiayaan Pembangunan. Dilanjutkan program di bidang Pendidikan dan Kesehatan dengan penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun melalui jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Inovasi dan promosi pariwisata secara daring juga digeber Gibran-Teguh, termasuk perbaikan manajemen kegiatan seni budaya dan industri kreatif.