Jackup Rig Emerald Driller Siap Beroperasi di Laut Jawa
JAKARTA - Jackup rig ‘Emerald Driller’ yang akan digunakan dalam proyek pengeboran offshore antara PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), anak usaha Subholding Upstream Pertamina, dengan PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah tiba di Laut Jawa dan siap beroperasi.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita menjelaskan, sebelumnya, jackup rig Emerald Driller telah melalui proses inspeksi dan mobilisasi dari Qatar menuju Laut Jawa menggunakan Dry Tow, yaitu menggendong jackup rig di atas Heavy Lift Vessel yang menempuh jarak lebih dari 4.000 NM.
"Selama mobilisasi rig, kru senior ‘Emerald Driller’ juga selesai menjalani beberapa pelatihan wajib terkait aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), seperti HSSE Introductions, SIKA, dan PETROL," ujar Avep, Rabu 3 Juli.
Avep bilang, Pertamina Drilling, PHE OSES, dan PHE ONWJ telah melakukan full condition inspection terhadap jackup rig ‘Emerald Driller’ di Qatar pada bulan Maret-April 2024, diikuti dengan pelatihan kepada seluruh kru ‘Emerald Driller’ pada bulan Mei 2024.
Baca juga:
Jackup rig merupakan sebuah platform yang dapat mengapung dan memiliki tiga kaki yang dapat dinaikturunkan. Rig tipe jackup dapat digunakan untuk mengebor sumur eksplorasi dan juga sumur development (pengembangan). ‘Emerald Driller’ merupakan jackup rig dengan tipe BMC 375, dilengkapi dengan spud can tip, yang sesuai dengan kebutuhan di Laut Jawa.
Dalam proyek ini, Pertamina Drilling menggandeng ADES Group, sebuah perusahaan jasa pengeboran Arab Saudi yang telah mengoperasikan rig offshore dan onshore di sepanjang Timur Tengah dan Asia, untuk penyediaan jackup rig ‘Emerald Driller’ berkekuatan 3.000 horsepower (hp) yang dapat mengebor hingga kedalaman 30.000 kaki.
“Peran penting Pertamina Drilling dalam upaya mendukung pencapaian target produksi minyak nasional sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri semakin terlihat," pungkas Avep.