Indonesia Jadi Target Hacker, Sekarang Giliran Data Kominfo Bocor di Web Gelap
JAKARTA - Pemerintah Indonesia seperti tengah menjadi target bagi para peretas (hacker). Setelah data dari beberapa Kementerian/Lembaga sebelumnya diduga bocor, sekarang giliran data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Berdasarkan postingan yang diunggah oleh pengguna X @FalconFeedsio, data dari Kementerian Kominfo diduga bocor di situs gelap.
“Dijual Data Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia. Dibocorkan oleh: aptikakominf di BreachForums,” tulis akun tersebut pada Selasa, 2 Juli sekitar 00.40 dini hari
Adapun data yang dibagikan mencakup data pribadi, sistem keamanan lisensi perangkat lunak, dan dokumen kontrak dari Pusat Data Nasional (PDN) mulai tahun 2021 hingga 2024, dan dijual seharga 121.000 dolar AS (Rp1,98 miiliar).
Untuk membuktikan keaslian dari data tersebut, sang juga hacker memberikan sample, yang isinya meliputi lisensi software, Nomor Induk Kependudukan (NIK), detail rekening bank dan nomor bank.
Baca juga:
- Data Sensitif BAIS dan INAFIS TNI-Polri Bocor, Dijual di Dark Web
- Deretan Kebocoran Data Usai Serangan PDNS 2, Mulai dari BPJS Ketenagakerjaan Hingga Ditjen Hubud
- Peretas Brain Cipher Janji Akan Kasih Kunci Enkripsi Data PDNS 2 Gratis
- Serangan Ransomware Makin Ganas, ITSEC Asia Ungkap Langkah-langkah Mitigasinya
Ketika artikel ini dibuat, Kementerian Kominfo belum memberikan komentar apapun ketika dihubungi VOI.
Sebelumnya, data dari beberapa instansi di Indonesia juga diduga bocor. Di antaranya seperti Badan Intelijen Strategis (BAIS), Sidik Jari Otomatis Indonesia (INAFIS) POLRI, data dari BPJS Ketenagakerjaan, dan masih banyak lagi.