Pemprov DKI Tukar Pengetahuan Museum dengan Belanda
JAKARTA - Pemprov DKI melalui Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bekerja sama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Timor-Leste, ASEAN, Dutch Cultural Heritage Agency (RCE), serta Reinwardt Academy untuk program pertukaran pengetahuan museum.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana mengatakan, progtam ini bertujuan untuk memberikan perspektif baru bagi program publik museum, khususnya dengan keluarga sebagai dasar pendidikan.
"Program ini memungkinkan pertukaran ide dan pengalaman untuk memperkuat sektor museum yang dapat diterapkan di Jakarta," kata Iwan dalam keterangannya, Selasa, 2 Juli.
Ia melanjutkan, kegiatan ini juga memfasilitasi pertukaran antarrekan untuk mengatasi tantangan saat ini melalui lokakarya kreatif, serta membentuk citra modern untuk museum di Jakarta agar menarik pengunjung dan mengidentifikasi potensi kerja sama antara museum di Belanda dan Jakarta.
Kerja sama multi-tahun ini telah berlangsung sejak Oktober 2023 hingga Oktober 2024 yang melibatkan mitra utama dari Belanda dan lembaga-lembaga Indonesia. Terdapat tiga sesi pelatihan selama program yang berfokus pada manajemen strategis museum, program museum untuk keluarga, dan penilaian koleksi museum.
Pada sesi pertama, sebanyak tiga puluh peserta dari sembilan belas museum, unit budaya, dan galeri yang merumuskan strategi manajemen museum menggunakan kanvas model bisnis. Sesi ini menekankan pentingnya menetapkan visi dan misi yang jelas, menyelaraskan peran staf, dan mengintegrasikan strategi pemasaran kontemporer.
Baca juga:
"Untuk sesi kedua di bulan Juli membahas pembelajaran lintas generasi, program keluarga, dan penyampaian konten yang efektif dalam konteks museum. Peserta akan merancang pameran dan program yang berorientasi pada keluarga, dengan tujuan mengubah museum menjadi ruang yang menarik bagi keluarga," jelas Iwan.
Adapun sesi pelatihan ketiga dijadwalkan pada Oktober 2024 yang membahas penilaian koleksi museum. Para ahli dari RCE akan membimbing peserta tentang prioritas koleksi, mengintegrasikan pendapat publik, dan memanfaatkan objek untuk program pendidikan langsung.