Wamenkominfo Pastikan Serangan Ransomware PDNS Tak Memengaruhi Pembangunan PDN
JAKARTA - Serangan ransomware Brain Cipher yang menargetkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya tampaknya tidak akan mengganggu pembangunan Pusat Data Nasional.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menekankan agar semua pihak termasuk instansi dan Kementerian/Lembaga di Indonesia tidak takut untuk menyimpan datanya di PDN, karena kasus yang sedang terjadi saat ini.
“Tentu saja, proyek PDN tetep jalan, ini nggak mungkin istilahnya ditunda, ataupun gara-gara kasus ini kita jangan pakai PDN lagi,” ujar Nezar pada Rabu, 26 Juni di Jakarta.
Tetapi, pemerintah akan menjadikan kasus ini sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi untuk lebih meningkatkan keamanan data saat PDN sudah beroperasi nanti.
Baca juga:
- Apa Itu Server PDN? Ini Pengertian dan Kronologi Serangan Ransomware
- Play For Dream Technology Bakal Rilis Mixed Reality Headset di Indonesia Tahun Depan
- Laporan Twilio: Pemanfaatan AI Sesuai Etika Jadi Nilai Tambah Persaingan Bisnis
- Pelaku Serangan Siber terhadap Pusat Data Sementara Minta Tebusan Rp131 Miliar
“Keamanan data kita tingkatkan, ini jadi pembelajaran dan evaluasi. Di dunia siber semua paham kalau yang namanya soal keamanan data itu concern semuanya, karena di dunia digital itu tidak ada tempat yang aman,” jelaa Nezar.
Nezar juga memastikan bahwa Pusat Data Nasional yang saat ini masih dalam proses pembangunan di Cikarang, Jawa Barat, akan rampung sekitar bulan Agustus hingga Oktober.
“Rencananya oktober. Antara Agustus sampai Oktober,” tandasnya. Pemerintah juga merencanakan akan membangun Pusat Data Nasional di Batam dan Ibu Kota Nusantara.