Jumlah Penerima KJMU Tahap I 2024 Menurun, Ini Penyebabnya
JAKARTA - Kepala Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Waluyo Hadi menyebut jumlah penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) tahap I tahun 2024 menurun dari sebelumnya.
Waluyo mengungkap sejumlah penyebabnya. Salah satunya terdapat sejumlah mahasiswa calon penerima yang tidak mendaftar ulang.
Pemprov DKI sebelumnya membuka pendaftaran ulang kepada mahasiswa penerima KJMU eksisting pada tahap II tahun 2023 untuk penyaluran di tahap berikutnya karena adanya pemuktahiran data.
"Pada saat dibuka jadwal ulang dengan akun masing-masing ternyata ada yang tidak mendaftarkan ulang sebanyak 1.221. Otomatis, tidak ajukan permohonan. Berarti, mahasiswa ini tahap I (2024) tidak dapat," kata Waluyo kepada wartawan, Rabu, 26 Juni.
Selain itu, Disdik DKI menetapkan 2.196 mahasiswa tak lagi layak menjadi penerima KJMU.
Beberapa penyebabnya adalah indeks prestasi (IP) di bawah standar, dinyatakan sudah lulus kuliah, berkuliah melebihi 10 semester, hingga tak lagi masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sehingga dikeluarkan dari daftar mahasiswa tidak mampu.
"Dari hasil verifikasi lapangan oleh tim gabungan, terdapat 2.196 yang dinyatakan tidak layak lagi menerima KJMU tahap I 2024. Kemarin yang masih dapat tahap II 2023, yang kita cairkan sekarang tidak bisa dilanjutkan karena tidak memenuhi persyaratan," urai Waluyo.
Selain itu, dalam proses perpanjangan KJMU tahap I tahun 2024, Disdik mencatat ada 1.037 calon penerima baru. Namun, hanya 961 mahasiswa dinyatakan memenuhi syarat.
"Jadi, yang akan ditetapkan dalam keputusan gubernur mengenai calon KJMU tahap I 2024 akan berjumlah 15.649," tuturnya.
Baca juga:
Sementara, dalam penyaluran tahap II tahun 2023, terdapat 19.042 mahasiswa Jakarta penerima KJMU yang tersebar di 124 perguruan tinggi pada 67 kabupaten/kota.
Disdik DKI berjanji akan menyalurkan KJMU tahap I 2024 pada Rabu, 26 Juni hari ini. KJMU disalurkan dua kali setahun dengan nilai Rp1,5 juta per bulan atau Rp9 juta per semester.