Dampak Demam K-pop dan K-drama, Kuliner Korea Selatan Jadi Ramai Peminat di Indonesia

JAKARTA - Melihat konser musik K-pop dan jumpa fans aktor Korea Selatan di Indonesia bukan lagi hal yang asing dalam beberapa tahun terakhir. Selebriti negeri ginseng silih berganti datang ke Tanah Air untuk menyapa langsung penggemarnya.

Kesenangan masyarakat terhadap produk budaya Korea Selatan membuat Indonesia jadi salah satu pasar yang strategis, apalagi jumlah penduduk Indonesia lima kali lipat lebih banyak ketimbang Korea Selatan.

Pada kenyataannya, bukan hanya produk kesenian populer Korea Selatan yang diminati di Indonesia. Gaya hidup yang ditampilkan dalam drama dan film juga bisa dirasakan di kota-kota besar Indonesia saat ini.

Di Jakarta saja, kuliner dari Negeri Ginseng sudah mudah ditemui. Produk makanan dan minuman yang biasanya hanya dilihat di layar kaca, kini bisa dirasakan langsung. Berbagai restoran dan minimarket sudah menjajakan produk seperti tteokbokki, bulgogi, kimchi, odeng, hingga minuman soju.

Penikmat kuliner Korea Selatan di Indonesia pun semakin meningkat. Hal itu dapat dilihat dari kenaikan pendapatan dari PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk yang memproduksi Daebak Soju, minuman lokal yang mengandung bahan impor dari Korea Selatan dan dibuat di bawah pengawasan ahli.

Audy Lieke selaku Direktur Utama Jobubu Jarum Minahasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST & LB) mengatakan kenaikan penjualan terjadi sebesar 20,18 persen, dari Rp74,96 miliar di tahun 2022 menjadi Rp90,09 miliar di tahun 2023. Hal ini disertai kenaikan pendapatan bersih sebesar 16,05 persen, dari Rp14,058 miliar di tahun 2022 menjadi Rp16,32 miliar di tahun 2023.

“Kenaikan pendapatan ini merupakan hasil dari lima pilar platform yang telah diterapkan perusahaan. Lima platform ini merupakan competitive advantage BEER,” kata Audy Lieke dalam RUPST & LB di Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 19 Juni.

Peningkatan penjualan ini akan dilanjutkan perusahaan dengan penerapan teknologi inovatif untuk membuat produk sesuai dengan cita rasa masyarakat Indonesia. Selain itu, kebaharuan juga akan dihadirkan dalam waktu enam bulan ke depan.

Semakin populernya kuliner Korea Selatan di Indonesia juga dilihat sebagai awal baik. Dengan memperkuat pasar domestik, pas internasional akan menjadi target selanjutnya. Perusahaan pun telah mendapatkan sertifikasi, yang menandakan bahwa produk yang mereka hasilkan dibuat dengan standarisasi yang tinggi.

“Kami bersyukur pada Juli 2023 lalu telah selesai dilakukan pemeriksaan oleh Lembaga Sertifikasi Internasional. Sistem produksi berteknologi tinggi dan tim produksi yang handal telah berhasil menyelesaikan seluruh tahapan ISO 22000 dan HACCP,” kata Audy.

“Kami selalu berupaya menghasilkan yang terbaik dan menjalankan segala regulasi terkait praktik bisnis yang baik dengan harapan akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk kami,” pungkasnya.

Tangkapan layar drama Korea “Work Later Drink Now (YouTube TVING)

Wawancara setelah RUPST & LB Jobubu Jarum Minahasa (Ivan Two Putra/VOI)