Korban Tewas Banjir Guangdong China Melonjak Jadi 38 Orang

JAKARTA - Jumlah korban tewas bencana banjir akibat hujan deras selama berhari-hari melonjak menjadi 38 dari sembilan orang, lapor televisi pemerintah Tiongkok, CCTV.

Hujan deras di kota Meizhou di provinsi Guangdong menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor yang menghancurkan ribuan rumah, merusak jalan, serta mengganggu komunikasi dan pasokan listrik.

Dua orang masih hilang di daerah Pingyuan Meizhou, kata CCTV dilansir Reuters, Jumat, 21 Juni.

Tiongkok Selatan dilanda curah hujan yang tidak biasa dalam beberapa hari terakhir menyusul awal musim banjir tahunan yang lebih awal dari biasanya.

Akumulasi curah hujan di Pingyuan telah mencapai 1.221,6 milimetersejak 4 April, lebih dari dua kali lipat jumlah normal pada periode yang sama tahun-tahun sebelumnya, kata CCTV.

Jumlah kematian akibat banjir tahunan di China pada musim panas telah menurun tajam dari angka ribuan setiap tahun pada tahun 1990an, seiring pihak berwenang meningkatkan langkah-langkah pengendalian banjir seperti pembangunan bendungan.

Namun cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir, termasuk curah hujan yang memecahkan rekor, telah membuat China rentan terhadap banjir besar dan bencana seperti tanah longsor yang tiba-tiba, sering kali terjadi di daerah pegunungan namun berpenduduk padat.

Tugas mengendalikan banjir di Tiongkok menjadi semakin sulit, kata Presiden Xi Jinping sebelumnya menyerukan upaya sekuat tenaga untuk menyelamatkan nyawa dan harta benda ketika badai dahsyat menghantam provinsi-provinsi selatan China.