Pembangunan Pipa Gas Dumai-Sei Mangkei Bisa Hemat Subsidi Elpiji hingga Rp420 Miliar per Tahun

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas berencana membangun infrastruktur pipa gas dari Dumai ke Sei Mangkei (Dusem) yang diharapkan dapat menyambung distribusi gas bumi antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Pipa transmisi Dusem semula direncanakan dibangun sepanjang 428 km, dalam perkembangannya menjadi 555 km dengan sumber pendanaan dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dengan total investasi sebesar Rp7,8 triliun.

Koordinator Perencanaan Infrastruktur Migas ESDM Sugiarto menjelaskan, urgensi pembangunan pipa transmisi Dusem akan menjadi kunci integrasi pipa gas sepanjang Sumatera dan integrasi Sumatera-Jawa (dengan dibangunnya Cisem Tahap II), serta dapat menyalurkan potensi gas bumi dari WK Andaman Aceh untuk dimanfaatkan di wilayah Sumatera dan Jawa.

"Pembangunan Dusem ini sangat-sangat penting dan juga ada urgensi kenapa harus segera dibangun, pemerintah turun untuk melaksanakan proyek tersebut karena menjadi kunci integrasi pipa gas dari Sumatera sampai Jawa," kata dia kepada wartawan, Jumat, 21 Juni.

Selain urgensi tersebut, Sugiarto memaparkan bahwa manfaat dari pembangunan pipa transmisi Dusem ialah untuk mendukung harga gas yang lebih terjangkau, mengurangi subsidi elpiji 3 kg sebesar Rp420 miliar per tahun, penghematan biaya Rp107 miliar per tahun, penghematan devisa Rp720 miliar per tahun, hingga potensi penerimaan negara sebesar Rp1,89 triliun per tahun dari hulu migas serta Rp12 miliar per tahun dari iuran BPH Migas.

Sugiarto menuturkan, strategi pendekatan penyediaan infrastruktur gas bumi Indonesia terbagi menjadi Indonesia Barat dan Timur, di mana pada Indonesia bagian Barat mengandalkan konektivitas gas pipa dan Indonesia bagian Timur melalui Virtual Pipeline, menggunakan moda transportasi LNG berbasis kapal. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan faktor geografis dan kebutuhan antara wilayah Barat dan Timur.

"Tahun kemarin kami berhasil menyelesaikan pipa Cisem tahap I, tahun ini kami lanjutkan ke Cisem tahap II. Untuk Dusem direncanakan akan mulai konstruksi tahun depan sehingga diharapkan interkoneksi pipa transmisi dari Aceh dan Jawa Timur bisa segera direalisasikan," kata Sugiarto.

Sugiarto menerangkan, pembangunan pipa Dusem memiliki dasar hukum yang tercantum dalam peraturan-peraturan dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional.

Saat ini, pihaknya sedang menyusun dokumen dan perencanaan feasibility study yang telah dilakukan oleh Lemigas dan masuk ke rancangan awal bekerja sama dengan perguruan tinggi, sedangkan untuk Detail Engineering, Procurement and Constructions diharapkan dapat diselesaikan akhir tahun ini.