Orang Tua, Kenali 3 Perubahan Besar yang Dialami Anak Ketika Berusia 18 Tahun dan Cara Menyikapinya
JAKARTA - Memasuki usia 18 tahun merupakan tanda anak memasuki usia dewasa. Dan dengan pencapaian ini, muncullah kemandirian dan tanggung jawab yang lebih besar. Namun tugas Anda sebagai orang tua belum berakhir setelah anak remaja berusia 18 tahun. Terlepas dari apa rencana anak dalam hidupnya, ada beberapa perubahan besar yang harus Anda perhatikan saat anak bertransisi dari remaja ke tahap awal dewasa. Berikut selengkapnya menyadur Parents, Jumat, 21 Juni.
Hak dan Tanggung Jawab Hukum Baru
Delapan belas tahun merupakan tonggak sejarah menuju kedewasaan yang disertai dengan hak-hak istimewa baru dan implikasi hukum yang serius. Pada usia 18 tahun, anak remaja dapat menggunakan hak pemilu, membeli rumah, bahkan menikah. Di usia ini anak juga bisa terjerat masalah hukum serius dan dituntut penjara.
Seks Membawa Lebih Banyak Konsekuensi bagi Anak Usia 18 Tahun
Remaja berusia 18 tahun perlu mewaspadai perbedaan usia dengan pasangannya. Beberapa undang-undang dibuat untuk melindungi anak-anak dari pelecehan yang dilakukan oleh pasangan yang lebih tua dan predator. Anak-anak berusia 18 tahun kini sudah dewasa, dan sebaiknya menghindari berkencan dengan remaja yang lebih muda, meskipun usia mereka mungkin terlihat dekat.
Anak Usia 18 Tahun Memiliki Hak Privasi Baru
Wajar jika orang tua merasa sentimental dan bernostalgia dengan masa kecil anak ketika mereka berusia 18 tahun. Namun dengan pencapaian ini juga muncul hak-hak baru yang akan mengubah hubungan Anda. Ingin melihat rekam medis, nilai, atau laporan bank anak yang berusia 18 tahun? Tidak bisa, kecuali anak Anda secara resmi menyetujuinya.
Cara Menyikapi Perkembangan Anak 18 Tahun
Dengarkan Apa yang Diinginkan Anak
Cara menyikapi perkembangan anak 18 tahun yang pertama adalah mendengarkan apa yang diinginkannya. Ketika usia anak sudah mencapai 18 tahun, berarti dia sudah mulai memikirkan apa yang diinginkannya. Maka dari itu, orang tua harus mendengarkan apa yang anak inginkan.
Kendati demikian, orang tua juga wajib mencari tahu apakah keinginan sang anak sesuai dengan keinginannya. Setelah mendengarkan keinginan anak, ajak anak berdiskusi agar dia juga dapat memilih jalan hidupnya dengan baik.
Cari Solusi Bersama
Setelah komunikasi dibangun, maka langkah selanjutnya adalah mencari solusi bersama di berbagai kesempatan terlebih saat mereka memiliki masalah. Upayakan agar idenya selalu didengar dan beri masukan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik dan bertanggungjawab.
Beri Kesempatan dan Dukungan
Cara menyikapi perkembangan anak usia 18 tahun selanjutnya adalah memberi kesempatan dan dukungan. Orang tua wajib memberi dukungan apa pun yang menjadi keinginan anak asal jalan yang dia pilih benar atau positif. Ingatkan anak bahwa dia tidak perlu mengikuti orang lain dan fokus dengan apa yang menjadi tujuannya.
Jika anak akan mencoba hal yang belum pernah dilakukan dalam keluarga, cari solusi terbaik dan beri dukungan untuk menambah keyakinannya. Dengan begitu, nantinya anak akan lebih percaya diri dan berani mengambil keputusan.
Baca juga:
Perhatikan Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku remaja bisa membuat dia mengalami masalah kesehatan mental. Biasanya, hal ini dimulai ketika dia memiliki krisis kepercayaan diri, tidak mau berinteraksi dengan orang lain, dan mengalami gangguan tidur. Untuk itu, selalu ingatkan anak bahwa orang tua akan selalu ada untuknya dan akan membantu mencari jalan keluar atau solusi dari masalah.