Kebakaran Lahan Terjadi di Kawasan Savana Widodaren Bromo
MALANG - Kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi di kawasan Savana Widodaren yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) Ngadas Sampetono di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan berdasarkan informasi awal, kebakaran hutan dan lahan di kawasan taman nasional tersebut terjadi sejak Selasa (18/6) malam.
"Sejak Selasa malam. Saat ini kondisi masih terbakar," kata Sampetono dilansir ANTARA, Kamis, 20 Juni.
Sampetono menjelaskan kebakaran tersebut terjadi di area Widodaren, yang mengarah ke view poin Penanjakan dan masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Pasuruan. Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berada di empat wilayah.
Menurutnya, MPA Ngadas telah mengirimkan kurang lebih sebanyak 17 personel sejak kebakaran hutan dan lahan tersebut diketahui pada Selasa malam. Pada Rabu (19/10) ada sepuluh personel yang diterjunkan, sementara pada Kamis (20/6) tujuh personel.
"Untuk kemarin dari MPA Ngadas dikirimkan sepuluh orang, hari ini ada tujuh orang," katanya.
Kondisi saat ini api masih dalam penanganan personel gabungan termasuk MPA Ngadas. Untuk wisata Gunung Bromo, saat ini masih dibuka dan belum dilakukan penutupan akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
"Untuk wisata masih tetap dibuka. Masih belum bisa dipastikan berapa luas area terdampak," katanya.
Baca juga:
Sementara itu, Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS, Hendra Wisantara mengatakan bahwa pihak pengelola kawasan saat ini masih menggali informasi dari personel yang ada di lapangan terkait peristiwa kebakaran tersebut.
"Kita saat ini masih menggali informasi dan konfirmasi dari teman-teman di lapangan," kata Hendra.
Sebagai informasi, pada 6 September 2023, juga terjadi kebakaran besar di kawasan tersebut, karena ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar. Saat itu, akses wisata kawasan Bromo ditutup untuk wisatawan.
Kawasan taman nasional tersebut ditutup pada 6-18 September 2023 akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan itu. Proses pemadaman dilakukan pada 6-14 September 2023, dengan mengerahkan ratusan personel gabungan.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat nilai kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan yang dipicu penggunaan suar atau flare tersebut mencapai Rp8,3 miliar.
Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di wilayah Jawa Timur. Pada 2023, jumlah kunjungan ke taman nasional yang memiliki predikat terindah ketiga di dunia tersebut mencapai 368.507 wisatawan.
Jumlah tersebut, terbagi dari 355.297 wisatawan nusantara dan 13.210 orang merupakan wisatawan mancanegara. Kunjungan itu, juga memberikan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp14,70 miliar.