Presiden Malawi Umumkan Wapres Chilima Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
JAKARTA - Presiden Malawi Lazarus Chakwera mengumumkan pada Hari Selasa, Wakil Presiden Saulos Klaus Chilima dan sembilan orang lainnya tewas ketika pesawat militer yang mereka tumpangi jatuh.
Pesawat yang membawa Wapres Chilima, yang dipandang sebagai kandidat potensial dalam pemilihan presiden tahun depan, hilang pada Hari Senin.
"Saya sangat sedih, saya minta maaf untuk memberi tahu Anda semua bahwa ini adalah tragedi yang mengerikan. Tim pencari dan penyelamat telah menemukan pesawat di dekat sebuah bukit. Mereka menemukannya dalam keadaan hancur total tanpa ada yang selamat," kata Presiden Chakwera dalam pidatonya, melansir Reuters 11 Juni.
Pesawat Wapres Chilima meninggalkan ibu kota Lilongwe pada pukul 09:17 pagi pada Hari Senin. Namun, pesawat tidak dapat mendarat di bandara Mzuzu sesuai jadwal pada pukul 10:02 pagi karena jarak pandang yang buruk.
Pesawat diperintahkan untuk kembali ke Lilongwe, namun hilang dari radar dan otoritas penerbangan tidak dapat melakukan kontak dengan pesawat tersebut.
Presiden Chakwera mengatakan semua penumpang di dalam pesawat tewas dalam benturan dan militer membawa jenazah mereka kembali ke ibu kota.
"Terlepas dari rekam jejak pesawat dan pengalaman para kru, ada yang tidak beres dengan pesawat itu dalam penerbangannya kembali ke Lilongwe, membuatnya jatuh dan membuat kami semua hancur," tandasnya.
Baca juga:
- DK PBB Dukung Proposal Gencatan Senjata Konflik Gaza, Dubes Israel: Kami Tidak Berubah
- DK PBB Dukung Proposal Gencatan Senjata Konflik Gaza, Dubes Israel: Kami Tidak Berubah
- Presiden Marcos Jr. Sebut Filipina harus Bersiap Menghadapi Ancaman Eksternal yang Meningkat
- Hamas dan Otoritas Palestina Sambut Baik Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza
Sebelumnya, Presiden Chakwera mengatakan, Malawi telah menghubungi negara-negara tetangga, serta Pemerintah Amerika Serikat, Inggris, Norwegia dan Israel untuk mendukung upaya penyelamatan.
Sementara, Menteri Informasi Malawi mengatakan negara tersebut telah meminta bantuan badan antariksa Angola untuk menemukan pesawat tersebut.