Upaya Erick Thohir yang Sulap Wisma Atlet dan Beli Alat Test COVID-19 dari Swiss
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dalam rangka penanganan virus corona atau COVID-19, pihaknya akan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan BUMN untuk pengadaan alat kesehatan di Wisma Atlet Kemayoran.
"Dana CSR perusahaan-perusahaan BUMN akan digunakan untuk pengadaan alat di sini (Wisma Atlet Kemayoran). Karena dana ini kan bukan milik BUMN," katanya, dalam video conference, di Jakarta, Jumat, 20 Maret.
Selain itu, Erick menjelaskan, dana sosial perusahaan-perusahaan BUMN pada tahun ini akan difokuskan untuk membantu masyarakat dalam hal kesehatan. Sebab, saat ini penyebaran COVID-19 semakin luas.
Erick mengatakan, ada empat tower disiapkan di Wisma Atlet Kemayoran. Terkait dengan persiapannya, Erick memastikan Kementerian BUMN serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun dari sisi fisik.
Empat tower yang dimaksud adalah Tower 1, Tower 3, Tower 6, dan Tower 7. Erick merinci, Tower 1 akan digunakan untuk dokter dan tenaga medis. Sedangkan Tower 3 khusus dimanfaatkan untuk posko gugus penanganan virus corona.
Selanjutnya, dua tower lainnya akan dikhususkan untuk perawatan pasien COVID-19, baik instalasi gawat darurat, ICU, maupun ruang rawat inap.
"Ruang rawat inap akan dilokasikan di Tower 6. Nanti, pintunya hanya dua sisi dan locked (terkunci)," jelasnya.
Pesan Alat Kesehatan dari Swiss
Erick mengatakan, pihaknya telah memesan alat penguji atau test kit COVID-19 dari Swiss. Menurut dia, alat tersebut segera datang pada akhir Maret 2020 ini dan langsung didistribusikan.
Pengadaan test kit ini, kata Erick, juga melibatkan para ahli sehingga dapat menjamin kualitasnya telah teruji untuk menangani COVID-19.
Baca juga:
"Pengadaan ini tidak hanya didampingi tim Kementerian Kesehatan tapi ada tim dokter. Ahli-ahli ini kita libatkan, jadi bukan keputusan asal main beli saja," jelasnya.
Erick mengatakan, pemerintah saat ini tengah memprioritaskan memesan alat tes COVID-19 dengan metode pengambilan air liur. "Jadi alat test kit ada dua macam, ada yang air liur, ada yang darah. Kami memperioritaskan air liur, karena air liur ini akan dipergunakan untuk rumah sakit," ujarnya.
"Nah, apakah keputusan ini berbeda dengan yang lain, saya enggak mau jawab itu. Yang penting sekarang harus ada karena kami tidak mau masyarakat panik," sambungnya.
Sementara itu, Erick mengatakan, terkait dengan test kit COVID-19 yang dipesan dari China sudah tiba di Indonesia dan langsung diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk selanjutnya didistribusikan ke rumah sakit.
Erick juga menjelaskan, Indonesia sebelumnya juga telah menerima bantuan test kit dari Singapura secara gratis. "Kita terima kasih mendapat bantuan dari Singapura," katanya.