Melawat ke Turki, Menperin Agus Ingin Perusahaan Turki Tingkatkan Investasi Manufaktur di RI
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan rangkaian lawatan ke Turki pada 4-5 Juni 2024.
Dalam lawatannya, Menperin Agus melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin perusahaan industri Turki yang telah menanamkan investasi di Indonesia. Mulai dari perusahaan yang bergerak di industri ban, tekstil, elektronik hingga pengolahan hasil laut.
Pertama, Agus mengadakan pertemuan dengan President of Consumer Durables Arcelik Fatih Kemal Ebiçlioğlu. Arcelik merupakan perusahaan alat rumah tangga asal Turki yang merupakan terbesar kedua dunia. Di Indonesia, perusahaan tersebut bermitra dengan Hitachi untuk memproduksi mesin cuci di pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
"Arcelik juga merencanakan pengembangan kapasitas produksinya di Indonesia dengan mendirikan pabrik baru untuk produk pendingin udara dan lemari es di Semarang," ujar Menperin Agus dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Sabtu, 8 Juni.
Sementara itu, Koc Holding yang merupakan perusahaan induk dari Arcelik melakukan akuisisi dan joint venture dengan berbagai mitra, termasuk Hitachi untuk pasar Asia Pasifik guna meningkatkan usahanya.
"Kami mengajak Arcelik untuk menjajaki peluang kerja sama baru dengan perusahaan elektronik Indonesia, seperti Polytron," katanya.
Selanjutnya, Menperin Agus bertemu dengan CEO Kordsa Mr. İbrahim Özgür Yıldırım. Dalam kesempatan itu, Menperin membahas peluang kerja sama untuk produk ban dan industri tekstil. Mengingat, investasi Kordsa di Indonesia telah mencapai 21 juta dolar AS.
Saat ini, Kordsa memiliki fasilitas pabrik di Bogor, untuk memproduksi nilon, benang dan olahan industri karet lainnya yang berorientasi ekspor.
Kordsa menyampaikan bahwa di pasar Amerika Utara, perusahaan mendapatkan persaingan dari China dan Vietnam. Terkait hal itu, Menperin mengatakan, Pemerintah RI akan memberikan insentif berupa super tax deduction hingga 300 persen dan Indokordsa (perusahaan Kordsa di Indonesia) dapat mengajukan hal ini. Sedangkan, untuk insentif lainnya akan dibahas lebih lanjut.
"Pemerintah menyambut baik apabila Kordsa berminat mengembangkan produk selain yang telah diproduksi di Indonesia. Produk-produk yang dapat dikembangkan antara lain, composite concentrate, kantong udara untuk kendaraan dan composite fiber untuk penguatan struktur bangunan," tuturnya.
Adapun total investasi Turki di Indonesia selama kurun waktu 2019 hingga 2023 telah mencapai 42,758 Juta dolar AS. Hal ini menempatkan Turki pada urutan ke-43 di antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia.
"Kami melihat situasi ini sebagai peluang yang masih sangat besar bagi perusahaan-perusahaan asal Turki untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Karenanya, dalam kunjungan kemarin, kami mendorong perusahaan-perusahaan Turki untuk memperluas bisnisnya," pungkasnya.