Sempat Bermasalah, Teleskop Hubble NASA Akan Beroperasi dengan Satu Giroskop
JAKARTA – Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA memasuki mode aman pada 24 Mei karena masalah pada giroskop. Setelah melakukan serangkaian tes, Hubble akhirnya kembali beroperasi tanpa masalah.
Namun, ada perubahan pada komponen pesawat tersebut. Disampaikan oleh NASA pada Selasa, 4 Juni, Hubble akan beroperasi dengan satu giroskop. Ini merupakan pengurangan yang sangat drastis karena Hubble sebelumnya menggunakan tiga giroskop.
Awalnya, Hubble memiliki enam giroskop untuk menopang jalannya misi. Namun, satu per satu giroskop tak bisa beroperasi hingga akhirnya hanya tersisa tiga. Dalam enam bulan terakhir, salah satu dari tiga giroskop terus memberikan hasil pembacaan yang salah.
"(kesalahan pada salah satu giroskop) menyebabkan pesawat ruang angkasa memasuki mode aman beberapa kali dan menunda pengamatan sains sementara teleskop menunggu instruksi baru dari darat," kata NASA, dikutip pada Rabu, 5 Mei.
Giroskop ini sudah diperbaiki beberapa kali oleh teknisi NASA, seperti mengatur ulang elektronik giroskop untuk menghasilkan pembacaan yang kembali normal. Namun, perbaikan ini hanya bersifat sementara karena giroskop kembali bermasalah.
Meski Hubble masih memiliki dua giroskop yang tersisa, teleskop ini akan tetap beroperasi dengan satu giroskop selama beberapa waktu ke depan. Satu giroskop lainnya akan disimpan sebagai cadangan jika giroskop yang digunakan kembali bermasalah.
Baca juga:
"Perubahan ini akan memungkinkan Hubble untuk terus mengeksplorasi rahasia alam semesta selama dekade ini dan seterusnya, dengan sebagian besar pengamatannya tidak terpengaruh," jelas NASA.
Walaupun Hubble bisa beroperasi dengan satu giroskop, misi pengamatan teleskop ini akan berjalan sedikit lebih lambat. Pasalnya, Hubble tidak akan fleksibel seperti sebelumnya dan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengunci target.
"Observatorium akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai dan mengunci target sains dan tidak akan memiliki banyak fleksibilitas mengenai tempat pengamatannya pada waktu tertentu. Ia juga tidak akan mampu melacak objek bergerak yang lebih dekat dari Mars," ungkap NASA.