Imbas Skandal Sertifikasi, Toyota Australia Setop Pengiriman Yaris Cross
JAKARTA - Berbeda dengan Indonesia di mana Yaris Cross buatan Indonesia tidak ikut terdampak dari skandal uji keselamatan, Toyota Australia mengambil langkah tegas dengan menghentikan pengiriman lokal Yaris Cross imbas skandal sertifikasi atau pelanggaran dalam proses pengujiannya di Jepang.
Mengutip dari laman Drive, Rabu, 5 Juni, Toyota mengkonfirmasi pengiriman Yaris Cross untuk sementara dihentikan di Australia, akibatnya pihak berwenang Jepang menghentikan ekspor beberapa model.
“Toyota Australia telah menerapkan penghentian sementara pengiriman Yaris Cross ke pelanggan,” kata juru bicara perusahaan.
Toyota Australia mengatakan bahwa pihaknya menangani sertifikasi kendaraan dengan sangat serius, serta bekerja sama dengan pihak berwenang. Selain itu, Toyota Australia juga mengatakan tidak ada masalah sampai saat ini.
“Kami diberitahu bahwa tidak ada SUV Yaris Cross yang saat ini dijual atau beroperasi di jalan-jalan Australia yang memiliki masalah keselamatan atau performa. Pelanggan dapat terus mengemudikan kendaraannya," tambah pernyataan tersebut.
Baca juga:
Sebelumnya, dalam rilis Toyota Global yang diterbitkan 3 Juni, disebut Toyota telah melaporkan hasil investigasinya tanggal 31 Mei lalu, menyusul instruksi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang pada 26 Januari tahun ini.
Dari penyelidikan internal Toyota ini, menemukan kejanggalan pada metode pengujian uji tabrak yang digunakan untuk 3 model produksi (Corolla Fielder/Axio dan Yaris Cross). Sementara 4 model lain yang sudah dihentikan produksinya sejak 2014 (Crown, Isis, Sienta, dan RX) ditemukan adanya kesalahan dalam uji tabrak dan metode pengujian lainnya.
Chairman Toyota Motor Corporation Akio Toyoda meminta maaf kepada masyarakat karena adanya masalah ini. Ia mengatakan akan bertanggung jawab.
"Sebagai pihak yang bertanggung jawab di Toyota Grup, saya ingin mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat dan berbagai pihak yang peduli pada industri otomotif," katanya.