Amman Mineral Umumkan Proyek Smelter Masuk Tahap Komisioning
JAKARTA - Proyek smelter tembaga PT Amman Mineral Industri (AMIN), anak perusahaan dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN), yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah memasuki tahap komisioning.
Presiden Direktur AMIN, Rachmat Makkasau menyampaikan bahwa dimulainya tahap komisioning ini menjadi bukti bahwa konstruksi fisik smelter tembaga milik AMMAN telah berjalan sesuai rencana.
“Seluruh peralatan yang merupakan bagian kunci dalam operasi smelter telah dipasang. Secara paralel, kami juga telah melakukan komisioning berbagai infrastruktur pendukung, di antaranya Air Separation Unit, yang merupakan fasilitas penting untuk memastikan pasokan gas oksigen dan nitrogen ke fasilitas utama smelter secara terus menerus tanpa gangguan,” jelas Rachmat yang dikutip Selasa 4 Mei.
Dikatakan Rachmat, AMIN juga telah berhasil menyelesaikan komisioning fasilitas penyediaan air bersih desalination and demineralization water (DDW) baru, yang menggunakan teknologi membran sea water reverse osmosis yang canggih untuk suplai kebutuhan air di fasilitas smelter.
"Proses komisioning secara menyeluruh juga mulai dilakukan di seluruh fasilitas di kompleks smelter," sambung dia.
Menurut Rachmat, berbagai upaya percepatan konstruksi smelter telah dilakukan oleh tim AMIN dan kontraktor asal Tiongkok yakni China Non-ferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co., Ltd (NFC) dan PT Pengembangan Industri Logam (PT PIL).
Berdasarkan catatan NFC, proyek smelter AMMAN akan menjadi fasilitas peleburan double-flash yang dibangun paling cepat di dunia, di luar Tiongkok.
Baca juga:
Hasil verifikasi laporan kemajuan fisik smelter yang dilakukan oleh pihak independen, menyimpulkan bahwa kemajuan pembangunan hingga 30 April 2024 telah mencapai 92,301 persen. Verifikasi kemajuan fisik smelter hingga akhir Mei 2024 akan dilakukan pada bulan Juni.
Rencananya, konsentrat tembaga akan mulai masuk ke fasilitas smelter untuk menghasilkan katoda tembaga gelombang pertama pada paruh kedua tahun 2024.
Sementara itu, mayoritas anggota tim yang akan bekerja di bagian operasional smelter telah menyelesaikan program pelatihan shop floor smelter di berbagai fasilitas smelter tembaga di Tiongkok sejak kuartal terakhir tahun 2023.