Bagikan:

JAKARTA - PT Amman Mineral Internasional menargetkan akan merampungkan pembangunan smelter pada Mei 2024. Direktur Utama Amman Mineral Internasional Alexander Ramlie menjelaskan, pembangunan smelter diperkirakan akan terus berjalan sesuai jadwal, dengan target penyelesaian sebesar lebih dari 70 persen pada bulan Desember 2023.

"Setelah penyelesaian mekanis smelter pada bulan Mei 2024, jika tidak ada force majeure, kami akan fokus pada komisioning smelter dan memulai produksi katoda tembaga pertama sekitar 4 sampai 5 bulan kemudian," ujarnya dalam keterangan kepada media, Senin 2 Oktober.

Ia menambahkan, saat ini Amman sedang membangun fasilitas smelter tembaga dan PMR dengan total kapasitas input sebesar 900.000 metrik ton per tahun (tpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan.

"Produksi smelter adalah katoda tembaga yang akan mencapai 222 kilo ton per tahun dan asam sulfat mencapai 830 kilo ton per tahun(Ktpa)," lanjut Alexander.

Sementara itu, PMR akan mendapatkan input slime anoda dari proses pemurnian di fasilitas smelter tembaga, sebanyak 970 tpa.

Produk dari PMR setiap tahun antara lain mencapai 18 tpa emas batangan, 55 tpa perak batangan dan 70 tpa selenium.

"Pada bulan Mei 2023, proyek smelter dan PMR kami masing-masing telah mencapai 58,5 persen dan 59,8 persen dari target penyelesaian, dengan penyelesaian mekanis ditargetkan pada bulan Mei 2024," lanjut Alexander.

Ketika proyek smelter selesai, dirinya berharap dapat memperoleh manfaat dari penghematan pajak, bea keluar yang lebih rendah dan royalti yang lebih rendah.

"Pembangunan proyek smelter ini sejalan dengan agenda strategis Pemerintah Indonesia untuk hilirisasi industri," pungkas Alexander.