Beda dengan Menko Polhukam, Polri Sebut Persoalan Penguntitan Jampidsus Sudah Ditutup

JAKARTA - Polri menyatakan persoalan penguntitan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah oleh anggota Densus 88 Antiteror sudah ditutup.

Hal itu seiring adanya pertemuan antara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin.

"Yang paling utama adalah ketika para pemimpin..itukan kejadian seminggu yang lalu, kemudian hari senin-nya sudah ditutup dengan pertemuan antara pemimpin-peminpin lembaga," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Shandi Nugroho kepada wartawan, Kamis, 30 Mei.

Kapolri dan Jaksa Agung diketahui bertemu dalam acara peluncuran GovTech di Istana Negara, 27 Mei.

Dengan adanya pertemuan itu, kata Shandi, mencerminkan tak ada permasalahan antar dua instansi penegak hukum tersebut. Bahkan, mereka sudah menyampaikan bisa semua baik-baik saja.

"Harusnya sudah terjawab pada Senin yang lalu bahwa tidak ada permasalahan antara Kejaksaan Agung dan kepolisian, maka dari itu, rekan sekalian ketika tidak ada permasalahan dan pemimpin-pemimpin sudah menyampaikan tidak ada masalah kenapa kita harus permasalahkan hal tersebut," ucapnya.

Terlebih, dikatakan juga masih banyak hal yang lebih penting untuk menjadi fokus kedepannya, semisal pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

"Ada fokus-fokus yang lebih besar yang perlu kita kerjakan dan kita saling support," kata Shandi

Berbeda, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengatakan isu simpang-siur berita terkait permasalahan yang terjadi di antara Polri dan Kejaksaan Agung sedang didalami.

Hadi memastikan kedua institusi tersebut terus menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.

"Dengan isu yang tadi disampaikan bahwa saat ini terus dilakukan pendalaman, dilakukan penyelidikan apa yang terjadi yang sebetulnya," kata Hadi.

Jampidsus Febrie Adriansyah dikuntit sejumlah anggota Detasemen Khusus Anti-Teror Polri (Densus 88) saat sedang makan malam di salah satu restoran di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Minggu, 24 Mei.

Namun, satu di antaranya diamankan personel Polisi Militer yang mengawal Jampidsus. Belakangan diketahui oknum Densus 88 itu berinisial Bripda Iqbal Mustofa.