Tencent Umumkan Pemenang Program CarbonX untuk Mempercepat Netralitas Karbon

JAKARTA – Tencent, perusahaan teknologi yang berpusat di China, memberikan penghargaan kepada 13 tim yang memenangkan tahap pertama Program CarbonX. Pengumuman ini dibagikan pada Senin, 27 Mei lalu.

Awalnya, program ini memiliki lebih dari 300 pendaftar, tetapi Tencent hanya menetapkan 30 finalis. Setelah melewati fase pertama yang bertujuan menghadirkan teknologi inovatif, Tencent memilih 13 pemenang dengan sesuai dengan konsep CarbonX.

Di fase pertama, program CarbonX fokus pada penangkapan (capture), pemanfaatan (utilization), dan penyimpanan karbon (storage) atau CCUS. Berbagai tim yang terpilih memiliki inovasi unik, seperti mengurangi emisi dari sektor industri seperti baja dan semen.

Hao Xu, Vice President of Tencent Sustainable Social Value (SSV) dan Head of Tencent Carbon Neutrality Lab, mengatakan bahwa program CarbonX memberikan dampak yang sangat penting. Pasalnya, inovasi teknologi dapat mempercepat netralitas karbon.

"Melalui program CarbonX, kami ingin mewujudkan pertumbuhan teknologi tesebut, memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan menciptakan landasan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Hao dalam keterangan yang VOI terima.

Sementara itu, Co-chairman of the CarbonX expert committee Jerry Yan menjelaskan bahwa pengembangan teknologi rendah karbon bisa membawa perubahan ke ekonomi yang lebih hijau. Maka dari itu, pembuatan teknologi rendah karbon perlu mendapatkan dukungan.

"Kita harus memperjuangkan pengembangan teknologi rendah karbon yang canggih. Sama seperti tenaga surya dan angin yang telah didukung sejak awal, solusi baru seperti CCUS dan teknologi penghilangan karbon membutuhkan dukungan kita sejak dini," ujar Jerry.

CarbonX diluncurkan pada Maret tahun lalu untuk mengembangkan teknologi rendah karbon generasi berikutnya. Melalui program ini, Tencent berkomitmen mendukung ide-ide inovatif yang mungkin kesulitan berkembang selama tiga tahun ke depan.

Pemenang yang terpilih akan menerima dukungan finansial dengan total 14 juta dollar AS (Rp225 miliar) dari Tencent.  Harapannya, teknologi yang didukung dapat memberikan dampak yang signifikan dan mencapai target yang diuraikan dalam Perjanjian Paris.