AHY Minta Tambahan Anggaran ke Sri Mulyani untuk Percepat Target 120 Juta Sertifikasi Lahan

BADUNG - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta tambahan anggaran kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mempercepat target sertifikasi 120 juta lahan pada 2024 ini melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

AHY menyebut, dengan adanya tambahan anggaran, maka akan mempercepat tercapainya target tersebut.

"Memang ada satu tantangan, saya juga bisik-bisik kepada Pak Menpan-RB (Abdullah Azwar Anas) selalu tantangannya adalah kemampuan keuangan. Nah, kami sudah bermohon dan secara resmi saya sudah menyampaikan ke Kementerian Keuangan, kami membutuhkan dukungan tambahan anggaran untuk bisa mencapai target 120 juta bidang tanah tadi," ujar AHY di Denpasar, Bali, Selasa, 21 Mei.

Dia mengungkapkan, sejauh ini sudah ada sekitar 112 juta lahan yang bersertifikat dan perlu 8 juta lagi untuk mencapai target 120 juta. Menurutnya, progres dari target tersebut akan terus disampaikan.

"Setiap daerah itu sebetulnya bisa dikatakan terus (berprogres) sampai dengan 70, 80, atau 90 persen. Sehingga, nanti akan kami deklarasikan atau kami umumkan kembali progresnya seperti apa," katanya.

"Tapi, kami optimistis (mencapai target). Saya selalu menggelar rapat untuk melakukan pengecekan ke jajaran direktur jenderal (dirjen) terkait, termasuk ke Kanwil dan Kantah sampai di mana prosesnya," sambungnya.

Selain itu, AHY menyebut ada skema lain yang bisa dipakai untuk mencapai target sertifikasi 120 juta lahan. Dia mengatakan, ada skema pinjaman dari Bank Dunia untuk mempercepat program tersebut.

"Nah, selebihnya kami juga punya skema pinjaman dari Bank Dunia. Itu kemarin mengapa di Washington DC saya juga menyampaikan 5 tahun terakhir ini sebetulnya kami mendapatkan skema pinjaman untuk bisa membantu mempercepat program PTSL," tuturnya.

Diketahui, Kementerian ATR/BPN menargetkan bisa mendaftarkan 120 juta bidang tanah pada tahun ini dan bertambah menjadi 126 juta bidang tanah terdaftar pada 2025 mendatang.

Adapun per April 2024, capaian pendaftaran tanah di seluruh Indonesia tercatat sudah mencapai angka 112 juta bidang.