Kementan Alokasikan Rp33,4 Miliar untuk Pulihkan Pertanian Sumbar yang Tersapu Banjir Bandang
JAKARTA - Kementerian Pertanian RI mengalokasikan bantuan sebesar Rp33,34 miliar untuk memulihkan sektor pertanian pascabencana banjir dan banjir bandang di Sumatra Barat.
"Insya Allah, kami akan turunkan bantuan untuk pertanian di Sumbar agar direhabilitasi kembali. Jadi, bantuan untuk Sumatera Barat, termasuk untuk Kabupaten Agam ini sekitar Rp33,34 miliar," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Padang, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu usai meninjau langsung korban bencana banjir dan banjir bandang serta kondisi lahan pertanian terdampak di Kabupaten Agam.
Mentan merinci bantuan yang dialokasikan itu dari Ditjen Tanaman Pangan sekitar Rp20 miliar, Ditjen Hortikultura Rp7,4 miliar, dan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Rp5,6 miliar.
Bantuan itu, katanya, berupa benih, pupuk, dan alat mesin pertanian untuk memulihkan lahan pertanian yang rusak parah akibat bencana.
"Pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Kami ingin sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kembali pulih dan berproduksi seperti sedia kala," katanya seperti dilansir Antara.
Mentan mengatakan seharusnya dia terbang ke China untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian China. Namun, begitu dia mendengar kabar adanya bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat, keberangkatannya ke China ditunda.
"Sebenarnya saya harus berangkat ke China, tetapi mendengar kabar Sumatera Barat kena musibah, termasuk pertanian, sehingga saya tunda ke China. Insya Allah dalam waktu dekat mungkin paling lambat bulan depan, anggarannya sudah turun untuk Sumbar. Kemudian alat mesin pertanian akan kita berikan nanti, mungkin sekitar Rp15-20 miliar. Tapi yang pasti untuk sawah kami anggarkan Rp10 miliar," katanya.
Baca juga:
Sejauh ini, kata Mentan, pihaknya sudah mendapat laporan mengenai berapa luas area lahan yang harus diperbaiki dan berapa yang akan direhabilitasi. Oleh karena itu, dia meminta dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan kelompok tani agar kembali berproduksi.
"Kami sudah terima laporan seperti ada 450 hektare puso, kemudian yang tanaman rusak ada 1.600 hektare. Jadi sekitar dua ribuan hektare, lalu ada juga yang harus kita rehabilitasi. Semua menjadi perhatian kami," katanya.
Mentan menambahkan bahwa semua bantuan yang diminta harus segera terkirim agar pertanian kembali normal. Jangan sampai produksi turun karena anggaran perbaikan belum disalurkan.
"Saya minta segera geser anggaran ke Sumatera Barat. Ini saudara-saudara kita yang terkena musibah, perlu perhatian khusus, perlu bantuan sesegera mungkin," ujarnya.