Penurunan Stunting di Bandung Naik 32 Jadi 120 Kelurahan, Pemkot Lakukan Intervensi
JABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengintervensi langsung 120 kelurahan di kota itu yang terdata memiliki warga dengan gangguan tumbuh kembang anak atau stunting.
“Pemkot Bandung menambah lokasi fokus (lokus) percepatan penurunan prevalensi stunting pada 2024 sebanyak 120 kelurahan. Jumlah ini meningkat 32 kelurahan dari sebelumnya 88 kelurahan pada 2023,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono di Bandung, Kamis 16 Mei, disitat Antara.
Bambang menekankan kepada pihak terkait terhadap akurasi data sebagai bagian yang penting agar Pemkot Bandung dapat melakukan intervensi yang proporsional untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting.
“Data ini harus lebih baik, sehingga saat evaluasi periodik kita tidak salah dalam melakukan intervensi," kata dia.
Adapun pada tahun 2023 Pemkot Bandung berhasil menekan angka stunting dari 19,4 persen pada 2022 menjadi 16,3 persen.
Berkaca pada capaian penurunan sebesar 3,1 persen dari periode 2022 ke 2023 ia optimis target prevalensi stunting pada 2024 sebesar 14 persen dapat tercapai.
“Ada jarak lebih kurang 2,4 persen (dari capaian 2023 ke target 2024). Ini tantangan bagi kita. Tetapi saya yakin betul, semua aparat di kewilayahan sama-sama bekerja untuk menekan angka stunting," katanya.
Baca juga:
- Legislator PDIP Usul Money Politics Dilegalkan pada Pilkada 2024
- Aparat Gabungan Razia Jukir Liar di Minimarket Jakarta Sebulan ke Depan, Sanksinya Bikin Surat Pernyataan
- Hakim Tangani Sidang Lain, Putusan 2 Terdakwa Suap-Gratifikasi Gubernur Malut AGK Ditunda
- Mas Anies, PKS Utamakan Kader Sendiri Maju Pilgub DKI Jakarta
Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bandung Asep Gufron menyebut angka stunting di Kota Bandung pada 2023 sebesar 16,3 persen menjadi cerminan bahwa penurunan stunting masih menjadi prioritas pembangunan Kota Bandung pada 2024 dan 2025.
Ia menambahkan pemkot akan senantiasa hadir bersama masyarakat untuk sama-sama mengisi pembangunan kota demi mewujudkan generasi emas pada 2045 mendatang.
“Angka stunting 16,3 persen menunjukkan masalah stunting masih jadi prioritas bersama pembangunan Kota Bandung. Tentunya pemerintah akan hadir mewujudkan tujuan pembangunan Kota Bandung dalam peningkatan kualitas SDM yang berdaya saing," kata Asep.