Apotek di Inggris Hadapi Kelangkaan Obat-obatan yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

JAKARTA - Sejumlah apotek dan pasien di Inggris dilaporkan terdampak atas kelangkaan obat-obatan yang dibutuhkan untuk menangani kondisi mengancam jiwa. Laporan ini diungkap Community Pharmacy England (CPE), Kamis, 9 Mei.

Laporan tersebut mengatakan situasi tersebut telah meningkat selama setahun terakhir, mempengaruhi pengobatan penting untuk penyakit epilepsi dan ADHD (Attention-deficit/hyperactivity disorder) hingga menopause dan gangguan bipolar.

Laporan tersebut juga menegaskan tren yang mengkhawatirkan dalam dunia farmasi, dimana obat-obatan yang penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan menjadi semakin sulit diperoleh.

“Pasien dan apotek komunitas terus dilanda masalah pasokan obat-obatan secara rutin,” ujar Kepala eksekutif sebuah organisasi layanan kesehatan terkemuka, Janet Morrison, dilansir ANTARA, Kamis, 9 Mei.

Morrison menekankan masalah pasokan ini merupakan salah satu tekanan utama yang dihadapi oleh apotek, dan jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan kondisi yang semakin buruk.

Apotek-apotek di seluruh dunia telah menyuarakan keprihatinan atas kelangkaan obat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan takut akan konsekuensi yang mengerikan bagi pasien mereka.

Di antara obat-obatan yang terpengaruh oleh situasi kelangkaan adalah untuk epilepsi, ADHD, menopause, gangguan bipolar, dan fibrosis kistik.

Kelangkaan obat-obatan ini telah mengakibatkan penundaan pasien dalam menerima obat yang diresepkan secara signifikan, sehingga meningkatkan kecemasan dan tekanan.