Darwin Nunez, Nyaris Pensiun pada Usia Muda hingga Dirumorkan ke Barcelona
JAKARTA - Nama Darwin Nunez tengah menjadi perbincangan hangat menjelang bursa transfer akhir musim.
Dia menghapus semua foto di Instagram yang berseragam Liverpool. Nunez hanya menyisakan foto-foto bersama keluarga, Timnas Uruguay, dan tim terdahulu, Benfica.
Hal itu bak melempar sinyal bahwa Nunez bakal meninggalkan Anfield pada akhir musim ini.
Barcelona paling santer dikabarkan ingin mendatangkan pemain 24 tahun untuk menggantikan Robert Lewandowski.
Nunez masuk dalam proyeksi perubahan besar di Camp Nou. Blaugrana yang ingin mengurangi beban gaji tim menjadikan Lewandowski sebagai korban prioritas untuk dilepas.
Batasan gaji Barca telah dipangkas menjadi lebih dari 174 juta pound oleh LaLiga. Artinya, mereka harus melepas pemain dengan gaji tertinggi untuk melanjutkan pembangunan yang direncanakan.
Lewandowski punya gaji meroket hingga 27 juta pound musim depan yang menjadikannya penerima gaji terbesar di tim.
Baca juga:
Sementara Darwin Nunez di Liverpool cuma menerima upah seperempat dari gaji Lewandowski. Tak heran, skema mendatangkan Nunez untuk menggantikan Lewandowski mengemuka.
Hanya saja, nasib Nunez berlabuh ke Camp Nou ditentukan oleh Mohamed Salah. Andai kapten Mesir itu jadi pindah ke Arab Saudi, Nunez tentu bakal dipertahankan di Anfield.
Sebaliknya, jika Salah bertahan, Liverpool akan mendengarkan penawaran dari Barcelona untuk Nunez.
Sementara itu, berada di posisi buruan klub besar Eropa merupakan perjalanan menuju puncak karier bagi Nunez.
Namun, sepak bola bukanlah jalan yang ramah bagi penyerang Uruguay itu. Nunez belajar banyak bagaimana memenangi pertarungan besar, baik fisik maupun mental.
Sekarang saja, dia menuai kritik karena dianggap gagal bersama The Reds meski mencetak lebih dari 20 gol dalam dua musim terbaru.
Nada sumbang muncul hanya gara-gara dia melewatkan tujuh laga tanpa mencetak gol di semua ajang. Tiga di antaranya di Liga Inggris 2023/2024 ketika melawan Luton, Manchester United, dan Crystal Palace.
Para pundit sepak bola Inggris membandingkannya dengan pemain di lima liga top Eropa, yang mana tak ada satu pun melewatkan peluang sebesar itu.
Para kritikus itu bahkan menjuluki Nunez sebagai Andy Carroll dari Uruguay. Sebagaimana diketahui, Carroll dicap pembelian gagal di Liverpool karena cuma mengemas enam gol sepanjang 2011-2013.
Namun, orang-orang di kampung halamannya, Artigas, 6.600 mil dari Inggris, sangat mengenal bagaimana perjuangan Nunez di sepak bola.
Darwin Nunez muda sudah paham betul rasa rindu kampung halaman ketika ia meninggalkan San Miguel, klub amatir tempat ia memotong giginya dan pindah sejauh 430 mil untuk bergabung Penarol, klub terbesar di Uruguay.
Berada jauh dari orang tua, Bibiano dan Silvia, sudah cukup buruk. Lalu, secara tiba-tiba kakaknya, Junior, yang juga berada di Penarol, berhenti dari sepak bola untuk mencari pekerjaan dan menghidupi keluarga. Nunez pun sendirian di Penarol.
Nunez sangat patah hati sehingga dia hampir melupakan semuanya di sepak bola. Apalagi, niat untuk meninggalkan si kulit bulat menguat ketika ia mengalami cedera lutut parah yang membuat absen selama setahun.
Jika bukan karena kakak dan dukungan teman-temannya di San Miguel, dia mungkin bisa saja pensiun dini.
Namun, dia begitu yakin untuk tetap bersama sepak bola. Nunez bersumpah tidak ada yang bisa menghentikannya.
Hanya sedikit yang mengenal Nunez lebih baik daripada Daniel Suarez, Presiden San Miguel dan teman dekatnya yang mengungkap masa-masa awal yang kelam itu.
"Junior (kakak Nunez) bermain di Penarol ketika Darwin tiba, tetapi kemudian dia kembali ke Artigas karena sedang mencari pekerjaan."
"Itu sangat sulit karena kehadiran saudaranya sangat kuat baginya."
“Dia sendirian di Montevideo dan itu adalah masa yang sulit, merindukan orang tuanya. Nasib buruk kemudian menimpanya ketika ia mengalami cedera lutut parah. Saat itulah rasa frustrasi benar-benar melanda."
"Dia ingin pulang dan pensiun dari sepak bola pada usia 16 tahun. Dia benar-benar sedih."
"Junior adalah kunci dalam meyakinkan dia untuk melawan dan bahkan pindah kembali ke Montevideo untuk membantunya beradaptasi. Tentu saja orang tuanya rutin berkunjung."
"Semua orang di klub San Miguel juga mengirimkan pesan untuk meningkatkan semangat Darwin. Saat dia membuat keputusan, dia meledak sebagai pemain dan setelah dia melakukan debut di Penarol pada usia 17 tahun, sisanya tinggal sejarah," ujar Daniel Suarez.
Melihat betapa kerasnya perjuangan Nunez, dia tentu tidak akan jatuh hanya karena kritik para pundit sepak bola Inggris.
Para pengamat sepak bola itu lupa bahwa Nunez pernah mencuri perhatian sejak hijrah dari Penarol ke Almeria.
Barcelona bahkan sudah kepincut sejak dia membela Almeria sekitar lima tahun lalu. Namun, Nunez batal ke Camp Nou dan pindah ke Benfica.
Darwin Nunez kemudian sukses besar di Portugal. Penampilan apik bersama Benfica itu yang membuat Liverpool rela melakukan rekor pembelian seharga 85 juta pound pada 2022.
Liverpool tentu bimbang melepas Nunez yang kontraknya habis pada 2028. Namun, hengkang ke Barcelona juga jalan bagus buat penyerang 24 tahun itu melanjutkan karier sekaligus membungkam para pengkritik.
Dia harus menunjukkan bahwa mentalnya tak bisa dipandang sebelah mata.