Dinkes Pastikan Puskesmas-RS di Garut Kembali Normal Buntut Terdampak Kerusakan Gempa M 6,2
JABAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut memastikan fasilitas layanan kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit (RS) sudah kembali normal setelah terdampak kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2.
"Pelayanan tidak terganggu, semua berjalan dengan baik karena kerusakannya ringan," kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani di Garut, Selasa 30 April, disitat Antara.
Ia menuturkan gempa pada Sabtu 27 April, telah menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan di sejumlah kecamatan di Garut.
Fasilitas kesehatan yang dilaporkan rusak ringan, kata dia, RSUD Pameungpeuk, Puskesmas Cisandaan, Puskesmas Pamulihan, Puskesmas Pembantu Cibalong, Puskesmas Pembantu Sukanagara, Cisompet, Neglasari, Tegalgede, dan Karangsari Cikelet.
Guncangan gempa itu membuat kondisi bangunan layanan kesehatan seperti bagian atap rusak, namun kerusakan itu dilaporkan tidak membahayakan pasien maupun mengganggu pelayanan, sehingga dipastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan seperti biasa.
Ia menyampaikan kerusakan pada bangunan fasilitas kesehatan itu secepatnya akan diperbaiki melalui anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) Pemkab Garut bersamaan dengan pemulihan kondisi bangunan lainnya, seperti rumah warga dan fasilitas umum.
"Ya, Pemda Garut sudah menganggarkan dari BTT untuk penanganan terhadap dampak bencana termasuk kerusakan ringan fasilitas kesehatan," katanya.
Baca juga:
Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan pemerintah daerah (pemda) secara gotong royong bersama pemangku kebijakan lainnya akan mengatasi dampak kejadian bencana gempa bumi tersebut, termasuk memperbaiki kembali tempat pelayanan kesehatan.
"Tentunya dampak dari ini harus segera diselesaikan. Jangan sampai ada fasilitas yang harusnya melayani tapi tidak bisa," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut guncangan gempa bumi tektonik di Kabupaten Garut berkekuatan M 6,2, Sabtu 27 April tengah malam, berpusat di laut 151 km barat daya Kabupaten Garut, dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
Kejadian itu tercatat menyebabkan enam orang luka-luka, kemudian 464 rumah rusak, 54 fasilitas umum maupun infrastruktur juga rusak, seperti rumah sakit, sekolah yang tersebar di 29 dari 42 kecamatan di Garut.