Sejarah Goa Akbar Tuban, Pernah Jadi Tempat Berkumpulnya Wali Songo
YOGYAKARTA – Goa Akbar merupakan salah satu obyek wisata alam yang terletak di Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur. Goa ini kerap dikunjungi oleh para peziarah wali songo lantaran lokasinya hanya sekitar 1 km dari makam Sunan Bonang. Di dalam goa ini terdapat relief-relief yang menceritakan sejarah Tuban, termasuk penyebaran agama dan budaya di Kota Wali (julukan Kabupatan Tuban). Lantas, bagaimana sejarah Goa Akbar Tuban?
Sejarah Goa Akbar Tuban
Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu, 30 April 2024, sejarah Goa Akbar Tuban memiliki banyak versi.
Versi pertama menyebutkan bahwa nama Goa Akbar diambil dari tanaman abar (sejenis pohon beringin) yang tumbuh di mulut gua.
Versi kedua mengatakan bahwa nama akbar berasal dari kata ngabar yang dalam bahasa Jawa Kuno bermakna latihan.
Pendapat ini berdasarkan cerita turun temurun masyarakat bahwa dulunya Goa Akbar digunakan oleh para prajurit Ronggolawe untuk latihan ilmu kanuragan sebagai bekal menghadapi pasukan Majapahit.
Versi yang berikutnya menyabutkan bahwa nama Goa Akbar berasal dari ucapan Sunan Bonang saat pertama kali mengujungi gua, yakni Allahu Akbar yang artinya Allah Maha Besar.
Konon, Goa Akbar pernah dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para Wali Songo dan orang-orang masyhur pada zaman dulu. Salah satunya adalah Putra Adipati Tuban, yakni Raden Mas Said atau dikenal dengan Sunan Kalijaga.
Menurut cerita yang beredar, Raden Said menetap di goa ini setelah diusir ayahnya dan kemudian dijadikan murid Sunan Bonang.
Baca juga:
Terakhir, ada cerita yang menyebutkan bahwa Goa Akbar dulunya bernama Lueng Ombo. Di masa lalu, Lueng Ombo tertutup oleh Semak berduri, rumpun-rumpun bambu, dan pohon abar. Sehingga, suasananya terasa angker.
Konon pada saat itu, Lueng Ombo disebut sebagai keratonnya para jin parayangan dan ilu-ilu banaspati. Sehingga pada zaman dahulu, Lueng Ombo dijadikan tempat bertama atau semedi para leluhur,khususnya pada zaman berandal lokajaya.
Perlu diketahui, berandalan lokajaya adalah julukan Sunan Kalijaga ketika masih menjadi perampok.
Selama dikuasaii Lokajaya, tempat tersebut dijaga oleh binatang piaraan yang sakti dan setia berupa seekor Naga Taksaka.
Daya Tarik Goa Akbar Tuban
Goa Akbar Tuban mempunyai stalaktit dan stalagmite dalam berbagai bentuk yang meneteskan air. Pemandangan alam di dalam goa semakin menakjubkan dengan adanya Sungai-sungai kecil yang mengalir melalui goa dengan batu-batu di dalam Sungai tersebut.
Di sepanjang dinding juga terdapat relief-relief yang menceritakan sejarah Tuban, permasuk penyebaran agama dan budaya.
Pengunjung tidak perlu khawatir dengan jalan yang akan dilalui selama di dalam goa, sebab, pengelola telah membuat jalan khusus yang tidak akan merepotkan pengunjung ketika menikmati pemandangan di dalam goa.
Daya tarik lainnya, Goa Akbar mempunyai lorong berkelok sepanjang 1,2 kilometer yang diperkirakan telah berusia 20 juta tahun.
Di dalam goa ini juga terdapat fosil binatang laut, seperti kerrang yag berada di batu-batu dan dinding goa.
Goa Akbar mempunyai sumber mata air alami bernama Kedung Tirta Agung.
Demikian informasi tentang sejarah Goa Akbar Tuban. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.