Cegah Anggota Polisi Stres, Kompolnas Usul ke Kapolri Sediakan Psikolog di Setiap Polres
JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong pimpinan Polri untuk menyediakan psikolog di setiap Polres untuk mencegah kematian tidak wajar personel kepolisian.
“Setahu saya psikolog masih belum ada di level Polres,” kata Anggota Kompolnas Poengky Indarti saat dikonfirmasi di Jakarta, dikutip ANTARA, Minggu 28 April.
Menurut Poengky, keberadaan psikolog di setiap Polres penting mengingat beban kerja dan tingkat stres anggota tinggi.
Dari sudut pandang Kompolnas bahwa polisi juga manusia biasa, yang mempunyai beragam masalah dalam kehidupannya. terlebih tugas polisi yang berat, yakni melayani, melindungi, mengayomi masyarakat dan menegakkan hukum, yang terkadang dapat memunculkan stres.
Anggota Kompolnas dari unsur masyarakat itu mengatakan sangat penting bagi pimpinan Polri untuk memperhatikan tidak hanya fisik/jasmani anggota, melainkan juga perlu merawat mental/psikis anggota.
Terlebih personel Polri yang dalam melakukan tugasnya harus menghadapi tekanan tinggi, seperti menghadapi para pelaku kejahatan, dan sebagainya.
Menurut dia, rata-rata pelaku bunuh diri adalah Bintara, dengan motif bunuh diri bermacam-macam. Ada yang khawatir karena tersangkut kasus pidana, ada yang depresi karena masalah pribadi, ada yang karena faktor ekonomi dan lain-lainnya.
“Sebaiknya pimpinan Polri dapat menyediakan psikolog untuk konseling di tiap-tiap Polres, termasuk dilakukannya kerja sama dengan universitas atau persatuan psikolog guna mengatasi keterbatasan tenaga psikolog di level Polres,” ujarnya.
Kasus anggota Polri meninggal secara tidak wajar kembali terjadi. Kali ini oknum anggota polisi Polresta Manado, Sulawesi Utara, Brigpol RA, ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam sebuah mobil di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dan diduga melakukan bunuh diri.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya Brigpol RA,” kata Poengky.
Poengky menyebut saat ini Polres Jakarta Selatan masih melakukan pemeriksaan terkait meninggalnya Brigpol RA, termasuk melakukan otopsi dan memeriksa saksi-saksi untuk menyelidiki apa permasalahan yang mengakibatkan Brigpol diduga bunuh diri.
“Mohon tunggu hasilnya,” ujarnya.
Terkait kasus ini, kata Poengky, Kompolnas mendukung dilakukannya penyelidikan dan penyidikan secara profesional berdasarkan scientific crime investigation.
Selain itu, Kompolnas juga berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk memantau penanganan Polres Jakarta Selatan terkait kasus tersebut.
“Penting sekali pemeriksaan rutin fisik dan psikologi, serta menyediakan tempat konseling bagi anggota,” kata Poengky.
Baca juga:
Beberapa kasus kematian tidak wajar anggota Polri terjadi pada tahun 2023, yakni pada 1 Mei 2023, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas tertabrak kereta di rel kereta api Stasiun Jatinegara.
Kemudian, pada 22 September 2023, pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara Brigpol Setyo Herlambang ditemukan tewas di dalam kamar di rumah dinas Kapolda. Juga kasus kematian Bripka Arfan Saragih, anggota Satlantas Polres Samosir diduga bunuh diri dengan cara minum racun sianida, pada Februari 2023.