Bulu Tangkis Indonesia Masih Menjadi Raja di Piala Thomas
JAKARTA – Indonesia masih menjadi raja di Piala Thomas perihal gelar sejak kompetisi beregu putra tersebut pertama kali bergulir pada 1949.
Kejuaraan bergengsi tersebut akan kembali dihelat tahun ini mulai 27 April sampai 5 Mei 2024 di Chengdu High-tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China.
Indonesia menurunkan kekuatan penuh untuk menghadapi turnamen itu. Induk bulu tangkis Indonesia, PBSI, pun menargetkan Jonatan Christie dan kawan-kawan membawa kembali trofi.
Dalam sejarah perhelatan, Indonesia memuncaki daftar negara dengan trofi Piala Thomas terbanyak. Total, sebanyak 14 gelar sudah pernah dibawa pulang ke Tanah Air.
Selain itu, Merah-Putih juga tercatat pernah menjadi runner-up sebanyak tujuh kali. Runner-up terbaru terjadi pada edisi 2022, setelah kalah melawan India di pertandingan pamungkas.
Trofi pertama dari Piala Thomas didapat Indonesia pada 1958. Pada dua edisi setelahnya pun Indonesia sanggup menjaga titel itu, yakni pada 1961 dan 1964.
Baca juga:
Lalu, pada edisi 1967, Indonesia juga kembali masuk final. Akan tetapi, di laga penentuan gelar Merah-Putih harus mengakui keunggulan negara tetangga, Malaysia.
Empat edisi berikutnya, Indonesia kembali mendominasi turnamen ini. Dua negara, Malaysia dan Denmark, menjadi korban pasukan Merah-Putih di laga final.
Malaysia dilibas pada 1970 dan 1976, sementara Denmark merasakan keperkasaan tim bulu tangkis Indonesia pada 1973 dan 1979.
Tiga tahun berselang, lagi-lagi Indonesia kembali ke partai puncak dan melawan China. Namun, tim Indonesia kalah dalam pertandingan sengit yang berakhir 4-5.
Piala Thomas kembali mampir ke Indonesia dua tahun setelahnya. Ketika itu, Indonesia menuntaskan dendam edisi sebelum dengan mengalahkan China.
Namun, di empat kesempatan berikutnya, Indonesia puasa gelar. Dua kesempatan masuk final dalam periode tersebut pun semuanya berakhir sebagai runner-up.
Trofi Piala Thomas kemudian tinggal lama di Indonesia setelah masa-masa suram itu. Lima edisi berturut-turut pada 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002, sukses dimenangi Indonesia.
Masa jaya Merah-Putih itu pun kemudian memudar selama 17 tahun. Dalam rentang waktu lama itu, prestasi terbaik Indonesia ialah dua kali menjadi runner-up.
Kejayaan Indonesia kembali pada edisi 2021. Pasukan Garuda kembali ke laga pemungkas dan mengalahkan China untuk mengakhiri paceklik gelar.
Tahun ini, Indonesia membawa 10 pemain putra terbaik untuk memburu kembali trofi itu. PBSI sangat optimistis skuad yang ada sanggup memenuhi target yang diberikan.
Nama-nama yang tahun ini dibawa ialah Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando, Daniel Marthin, Bagas Maulana, Muhammad Shohibul Fikri, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Chico Aura Dwi Wardoyo, dan Alwi Farhan.