IKN dan Transportasi Pintar 2045, dari Kendaraan Otonom hingga Drone
JAKARTA - IKN akan menghadirkan moda transportasi pintar pada 2045, termasuk mobilitas udara, kendaraan otonom, drone, dan robotika. Hal ini dikatakan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono.
Bambang mengatakan IKN dirancang untuk menghadirkan lingkungan perkotaan dengan pendekatan yang berkelanjutan, efisien, dan inklusif.
Menurut dia, pendekatan ini penting dalam mendorong penggunaan transportasi publik dan mobilitas aktif seperti berjalan kaki dan bersepeda.
Dengan mengelola sektor transportasi, pihaknya tidak hanya berupaya mengurangi kemacetan lalu lintas, tetapi juga menciptakan lebih banyak ruang untuk transportasi publik dan aktif, serta aktivitas perkotaan yang ramai.
"Bagaimana sistem transportasi di Nusantara akan terlihat 30 tahun ke depan, pada tahun 2045? Infrastruktur transportasi pintar kota ini akan mencakup fitur-fitur seperti mobilitas udara lanjutan, kendaraan otonom, drone, dan robotika untuk meningkatkan sistem logistik," ujar Bambang dalam sebuah seminar daring, dilansir dari ANTARA, Rabu, 24 April.
"Strategi Nusantara termasuk pembatasan kapasitas parkir dan jalan serta fasilitas park and ride untuk menjaga lalu lintas tetap terkendali. Pendekatan progresif ini memastikan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan, efisien, dan inklusif," tambah dia.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan dalam upaya untuk menjadi kota kelas dunia yang inklusif bagi semua orang, IKN menetapkan empat indikator kinerja utama (KPI) terkait dengan sektor transportasi. Untuk mencapai KPI ini, pendekatan dan mobilitas pintar IKN berfokus pada tiga manfaat utama.
Pertama, meningkatkan pengambilan keputusan dengan analisis data real-time, yang dapat mencegah kesalahan umum dalam perencanaan transportasi publik di beberapa kota lain.
Kedua, mengoptimalkan kinerja transportasi publik dengan memberikan informasi kepada penumpang dan operator, seperti tentang jadwal yang tepat waktu serta kondisi koridor, sehingga meningkatkan pengalaman pengguna dan efisiensi operasional.
Terakhir, memanfaatkan mobilitas pintar yang bertujuan untuk meminimalkan kesalahan manusia yang dapat menyebabkan risiko keamanan.
"Komitmen ini terhadap mobilitas pintar menegaskan tekad kami untuk transformasi mobilitas perkotaan yang berkelanjutan di Nusantara," kata dia.
Baca juga:
Bambang pun mengajak semua pihak, termasuk Intelligent Transport System (ITS) Indonesia untuk menjadi bagian sejarah dalam mewujudkan IKN sebagai ibu kota negara yang memiliki mobilitas transportasi perkotaan yang pintar dan berkelanjutan.
Sementara itu, Presiden ITS Indonesia William Sabandar mengatakan pihaknya memiliki tujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang mendukung pertumbuhan ekonomi, melindungi lingkungan, dan mempromosikan inklusivitas sosial.
ITS Indonesia, kata dia, siap menjelajahi solusi inovatif dan teknologi mutakhir yang akan membentuk masa depan Ibu Kota Nusantara.
"Kolaborasi ini antara ITS Indonesia dan Otorita Ibu Kota baru adalah bukti komitmen kami terhadap keunggulan dan dedikasi kami untuk membuat ibu kota baru menjadi mercusuar modernitas dan keberlanjutan," ucap William.