Harga Logam Mulia Naik di Tengah Konflik Israel-Iran, BPS: Alternatif Aset yang Lebih Aman
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan harga loham mulia di pasar internasional meningkat di tengah konflik Israel-Iran yang memanas.
Amalia mengatakan, harga logam mulia meningkat karena dianggap bisa menjadi alternatif aset yang jauh lebih aman.
“Harga logam mulia meningkat cukup signifikan karena di tengah tekanan geopolitik di Timur Tengah dan logam mulia dianggap sebagai alternatif aset yang lebih aman,” katanya dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin, 22 April.
Menurut Amalia, pada Maret 2024 secara umum harga komoditas di pasar internasional meningkat jika dibandingkan dengan Februari 2024.
“Harga energi naik didorong usah satunya oleh kenaikan harga batu bara,” jelasnya.
Baca juga:
- Harga Emas Antam Turun Rp4.000 ke Rp1.343.000 per Gram
- IHSG Pekan Ini Masih Dibayangi Konflik Timur Tengah, Saham Apa Saja yang Bisa Jadi Pilihan?
- BUMN Diminta Berhati-hati Lakukan Aksi Korporasi di Tengah Konflik Geopolitik yang Memanas
- Geopolitik Global Memanas, Erick Thohir Sebut Kontrak BUMN Pertahanan Naik
Terkait dengan nilai tukar, Amalia menjelaskan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang bulan Maret lebih lemah.
“Secara rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sepanjang Maret 2024 relatif lebih lemah dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” tuturnya.