4 Teknik Lobbying yang Mengedepankan Komunikasi

YOGYAKARTA – Lobbying secara sederhana dapat dipahami sebagai sebuah upaya komunikasi dengan seseorang atau pihak lain untuk mencapai tujuan. Untuk melancarkan tujuan, lobbying dipadukan dengan teknik khususnya dalam komunikasi. Artikel ini akan membahas teknik lobbying demi pencapaian tujuan.

Teknik Lobbying

Lobbying atau dalam bahasa Indonesia disebut lobi, menurut Anna Gustina Zainal, S.SOS.,M.SI dalam buku ajar yang berjudul Teknik Lobi dan Negosiasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang berusaha mempengaruhi orang lain untuk tujuan tertentu, baik dalam lembaga pemerintahan maupun organisasi.

Kegiatan lobi biasa diterapkan dalam berbagai bidang mulai dari bisnis, pemerintahan, atau ranah personal lain. Dalam pelaksanaannya, lobi dilakukan dengan berbagai metode misalnya dengan cara bicara personal, bisa pula dengan memberikan imbalan tertentu sebagai bentuk kesepakatan.

Meski metode lobi bisa dilakukan dengan beragam cara, lobi sangat mengedepankan komunikasi. Berikut ini teknik lobbying yang bisa dilakukan dengan cara komunikasi.

  1. Komunikasi Personal

Teknik lobi yang paling umum dan mudah dilakukan adalah komunikasi secara personal. Cara ini mengedepankan hubungan personal antara pelobi dengan pihak yang ingin dilobi. Teknik ini biasanya berhasil dilakukan jika pelobi dan yang dilobi memiliki hubungan personal.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang mahasiswa yang berenca sidang skripsi dalam waktu dekat. Agar kegiatan sidang lancar, Anda mencoba komunikasi dengan dosen pembimbing yang di luar kampus dosen tersebut adalah tetangga rumah. Cara ini cukup personal untuk dilakukan antara mahasiswa dengan dosen penguji.

  1. Teknik Lobi Melibatkan Psikis

Agar kegiatan lobi berhasil dilakukan, pelobi dapat melibatkan kondisi psikisnya. Teknik ini bertujuan untuk mendapat simpati pihak yang ingin dilobi sehingga tujuan lobi berhasil tercapai. Teknik ini juga mengedepankan komunikasi.

Sebagai contoh, Anda ingin membeli sepasang sepatu untuk panti asuhan. Agar mendapat harga terjangkau, Anda bisa melobi penjual sepatu dengan menceritakan kondisi panti asuhan. Cara ini bertujuan agar penjual ikut bersimpati atas kondisi anak-anak panti asuhan yang tidak memiliki sepatu sehingga harga terbaik bisa diberikan.

  1. Teknik Data dan Fakta

Data dan fakta dapat diungkapkan dalam komunikasi saat pelobian dilakukan. Teknik ini akan memperkuat alasan pelobian dapat dilakukan.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang Menteri Investasi Indonesia yang ingin melobi pemilik perusahaan ponsel agar membangun pabrik di Indonesia. Sebagai seorang pelobi, Anda kemudian menyajikan data dan fakta yang akan meyakinkan pemilik perusahaan bahwa keputusan membangun pabrik di Indonesia adalah sesuatu yang sepadan dengan nilai investasinya.

  1. Teknik Pressure (tekanan)

Teknik pressure juga sah dilakukan dalam kegiatan lobi. Sering kali teknik ini cukup berhasil dalam beberapa kondisi yang sulit. Namun untuk melakukannya, pelobi harus hati-hati agar hal buruk tidak berbalik arah.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang menteri dari negara adidaya yang berencana melobi agar negara tetangga menghentikan praktik penjualan senjata ilegal. Agar pelobian berhasil, menteri tersebut memanfaatkan kedigdayaan negaranya agar negara yang dilobi mau mempertimbangkan perintaan Anda.

Itulah informasi tentang teknik lobbying. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.